Dinamika Politik Penentuan Koalisi Bacalon Wako/Wawako Banda Aceh Tarik Ulur

by

BANDA ACEH — Penanews.co.id — Dinamika politik penentuan koalisi dan Bakal calon Walikota/Wakil Walikota Banda Aceh semakin menunjukkan tarik ulur dalam lobi-lobi politik.

Direktur Eksekutif Lembaga Emirates Development Research (EDR) Usman Lamreung mengatakan Partai politik beserta elitnya masih terus melakukan lobi-lobi politik, perkembangan masih sangat dinamis dan belum ada sebuah keputusan yang sepaham untuk melahir lahirnya sebuah koalisi yang utuh mengusung pasangan calon Wako/ Wawako

Partai Nasdem jauh hari sudah merekomendasi kadernya dengan mengusung Teuku Irwan Johan, namun hingga saat ini, belum ada siapa Wakilnya yang mengkristal, proses komunikasi politik lintas partai masih terus dilakukan

Penentuan Wakil memang dibutuhkan kajian politik, sumberdaya manusia, dan popularitasnya. Memilih wakil yang tepat juga bisa mendongkrak popularitas dan dukungan lebih luas dari masyarakat.

Biarpun sebenarnya Wakil setelah terpilih tidak punya peran politik yang kuat dalam pemerintahan, namun diawal perlu yang punya pengaruh yang besar secara politik dalam mendongkrak elaktabilitas. Maka wajar saat ini Teuku Irwan Johan belum menentukan siapa pendampingnya, masih menjajaki komunikasi politik lintas partai politik seperti dengan demokrat, PAN, dan lainnya, termasuk dengan partai lokal.

Selanjutnya Partai Amanat Nasional (PAN) yang menggadang gadangkan menjagokan Aminullah Usman, dan sebulan yang lalu sudah mendeklarasikan berpasangan dengan Afdhal Khalilullah sebagai Wawako, sepertinya tidak berlanjut, bisa saja dikarenakan belum tuntas pembicaraan koalisi atau tidak sinergi Visi Misi masing masing.

Saat ini PAN Banda Aceh sudah menjalin komunikasi dengan Ketua Partai Demokrat Isnaini, sepertinya komunikasi politik sudah ada arah kesepakatan dan malah sudah ada titik kesepakatan koalisi, terbukti dengan beredarnya flayer calon Walikota Aminullah Usman dari PAN dan Wakil Walikota Isnaini dari Demokrat.

Baca Juga:  PA Deklarasi Mualem dan Dek Fadh sebagai Calon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh dan 20 Calon Bupati dan Wako

Biarpun beredarnya flayer, sepertinya masih belum ada keputusan secara politik kedua partai tersebut, belum ada deklarasi, artinya bisa saja berubah dan dinamis. Apalagi banyak menuver politik internal partai politik mengolkan calon-calon yang didukung, kata akademisi Universitas Abulyatama itu.

Pasangan Aminullah dan Isnaini belum final dan memungkinkan secara politik ada kesepakatan koalisi, maka akan berdampak pada bakal calon lain yaitu Ibu Ilizha, beliau kabarnya juga minta dukungan dan rekomendasi melalui Demokrat. Bila jadi terbangun koalisi PAN-Demokrat, sangat tipis Ibu Ilizha mulus menjadi calon Walikota. Kecuali Ibu Ilizha bangun koalisi dengan partai lainnya seperti PKS, Golkar, Gerindra, dan lainnya.

PKS Banda Aceh hingga saat ini belum menentukan apakah merekomendasi kadernya atau berkoalisi dengan partai lain. Sepertinya PKS sudah banyak di dekati oleh para calon dan partai politik lain, misalnya Ibu Ilizha sudah membangun komunikasi, namun belum ada kesepakatan PKS dan Ibu Ilizha (PPP) sepakat untuk berkoalisi.

Lima tahun terakhir PKS sudah berkoalisi dengan demokrat, PAN, tinggal melanjutkan dan serius tiga partai ini bangun kembali koalisi bersama. Bila ini berlanjut, akan menjadi kekuatan, berpotensi bersaing ketat dengan Nasdem Teuku Irwan Johan.

Atau sebaliknya Nasdem, PKS dan Demokrat memungkinkan juga berkoalisi, koalisi ini bisa saja terjadi bila terakomodir kepentingan bersama dan kepentingan tiga partai tersebut.

Hari-hari kedepan masyarakat akan disuguhi berbagai perkembangan politik dalam penentuan koalisi dan bakal calon Wako/Wawako, tentu koalisi yang dibangun partai politik lebih pada kepentingan partai, kekuasaan, dan kemenangan merebut kekuasaan kursi Kota satu, bukan koalisi untuk kepentingan rakyat.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *