Direktur IPI: Pemerintahan Tanpa Oposisi Cenderung Korup, Otoriter, dan “Abuse of Power

by
by
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan belum memutuskan sikap apakah akan menjadi oposisi pemerintah atau bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, Minggu (18/2/2024).(KOMPAS.com/Syakirun Ni'am)

JAKARTA — Penanews.co.id — Pemungutan suara pemilihan presiden (pilpres), telah berlalu kubu calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) unggul hasil quick count sejumlah lembaga survey, Prabowo-Gibran, memberikan sinyal akan merangkul lawan politiknya.

Kubu Prabowo akan melakukan komunikasi politik dan mengajak partai atau kubu yang mau bersanding dalam kabinet Prabowo-Gibran

Mengutip artikel Kompas.com, Namun menurut peneliti sekaligus Direktur Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menilai tidak selalu politik rekonsiliasi berdampak baik.

“Rekonsiliasi itu sesuatu hal yang baik ya, itu positif. Nah, tetapi rekonsiliasi yang sekadar hanya untuk memperkuat posisi eksekutif itu bisa menimbulkan dampak negatif, bisa menimbulkan mudarat,” kata Karyono saat dihubungi, Rabu (22/2/2024).

Karyono berpandangan bahwa partai oposisi diperlukan guna menjadi penyeimbang dalam pemerintahan.

Sebab, menurut dia, pemerintahan tanpa oposisi memiliki kecenderungan untuk korup dan otoriter.

“Kalau menurut saya, perlu ada oposisi ya, (agar) ada check and balance. Pemerintahan yang tanpa oposisi itu akan cenderung korup, akan cenderung otoriter, akan cenderung melakukan abuse of power,” ujar Karyono.

Oleh karenanya, dia berharap jika Prabowo-Gibran resmi memenangkan pilpres, sebaiknya partai dari lawan politiknya tetap berada di luar pemerintahan.

“Saya lebih mendorong bagaimana PDI-P, PKB (Partau Kebangkitan Bangsa), Nasdem, PKS (Partai Keadilan Sejahtera) itu lebih memilih oposisi untuk melakukan kontrol terhadap pemerintah supaya ada check and balance,” kata Karyono.

Diberitakan sebelumnya, capres-cawapres nomor urut 2 mulai memberikan sinyal untuk merangkul lawan politiknya.

Sinyal lobi-lobi politik ini sempat diutarakan langsung oleh Prabowo dan Gibran dalam pidatonya usai unggul dalam hasil quick count di Istora Senayan, Jakarta pada 14 Februari 2024.

“Kami akan merangkul semua unsur dan semua kekuatan. Kami akan menjadi presiden dan wakil presiden untuk seluruh rakyat Indonesia,” kata Prabowo di Istora Senayan, Jakarta.

Baca Juga:  Megawati ajukan Amicus Curiae terkait sengketa Pilpres, Hakim MK buka suara

Dalam kesempatan itu, Gibran juga mengaku ingin sowan ke pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

“Saya juga secara pribadi ingin segera sowan ke paslon nomor 1, paslon nomor 3,” ujar Gibran.

Baca juga; TKN: Yang Enggak Mau Bersanding, Ya Sudah Sana di Luar Pemerintahan

Baca juga; Nasdem dan PKB Dinilai Berpeluang Minggat, Koalisi Perubahan akan Kucar-kacir

Baca juga; Oknum Anggota Satreskrim Ditangkap saat Edarkan Narkoba di Medan

Baca juga; Viral Ratusan Warga Geruduk Kos-kosan Tempat Prostitusi di Sidimpuan

Baca juga; Komplotan Pelaku Begal status Pelajar ditangkap saat Pesta Sabu di Hotel Medan”

BACA SELENGKAPNYA KLIK DISINI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *