Duh…. Siswa ini Menemukan Binatang Buas Berusia 34.000 Tahun – ungkap Misteri Zaman Es

by

“Senja yang sunyi di sebuah peternakan tiba-tiba menjadi saksi penemuan luar biasa oleh seorang siswa—sebuah harta karun prasejarah yang dapat mengubah sebagian sejarah kuno!”

Awalnya hanya mencari mata panah di ladang Iowa, seorang pelajar justru menemukan harta karun prasejarah yang mengejutkan! Sebongkah rahang mastodon berusia 34.000 tahun—peninggalan langka dari raksasa Zaman Es—Penemuan rahang mastodon kini menarik perhatian para ilmuwan dan mengungkap kehidupan Zaman Es di Amerika Utara.

Mengutip Daily Galaxy, Saat bersantai di alam terbuka, sang pelajar tersebut melihat sesuatu yang tidak biasa: sepotong tulang besar menyembul dari tanah. Penasaran, ia menggalinya dan membawa benda berat itu pulang. Ternyata, itu bukan tulang biasa—itu adalah rahang mastodon muda, kerabat purba gajah yang pernah menjelajahi benua ini puluhan ribu tahun lalu!

Menurut Tiffany Adrain, ahli paleontologi dari Universitas Iowa, fosil ini begitu segar sehingga masih mengandung air di dalamnya. “Jika dijemur di bawah matahari, bisa hancur!” katanya. Remaja itu pun dengan hati-hati membawanya pulang dalam pelukan—sebuah tindakan heroik yang menyelamatkan penemuan langka ini.

Rahang sepanjang 30 inci ini diduga milik seekor mastodon remaja dengan tinggi sekitar 7 kaki—masih kecil dibandingkan ukuran dewasa yang bisa mencapai 10 kaki! Yang menakjubkan, fosil ini masih dalam kondisi sangat baik, membuat para ilmuwan harus bergerak cepat untuk mengawetkannya sebelum rusak.

Penemuan ini bukan sekadar kebetulan—ia membuka jendela baru tentang bagaimana mastodon hidup dan punah. Apakah mereka diburu manusia purba? Atahkah punah karena perubahan iklim?

Mastodon , yang sering disangka mamut , memiliki ciri fisik dan perilaku yang berbeda. Tidak seperti mamut, yang memiliki gigi bermahkota tinggi yang cocok untuk merumput, mastodon memiliki geraham beralur yang cocok untuk mengunyah cabang dan daun. Perbedaan pola makan ini memberi petunjuk kepada ahli paleontologi tentang habitat mereka, yang meliputi hutan lebat dan lahan basah .

Menurut penelitian ini , hewan-hewan ini berkembang biak selama zaman Pleistosen Akhir , yang berlangsung sekitar 129.000 hingga 11.700 tahun yang lalu. Meskipun mereka pernah berkembang biak di Amerika Utara dan Tengah selama lebih dari 20 juta tahun, perubahan iklim dan perubahan ekologi akhirnya menyebabkan kepunahan mereka.

Baca Juga:  Pimpinan DPRK Silaturrahmi dengan Kapolresta Banda Aceh

Di wilayah yang sekarang menjadi Iowa, makhluk seperti kukang tanah raksasa , beruang besar , dan mamut juga berkeliaran bebas. Lahan pertanian yang luas saat ini dulunya dipenuhi oleh mamalia besar ini, yang menunjukkan lanskap yang sangat berbeda yang dibentuk oleh evolusi iklim dan pergeseran vegetasi selama ribuan tahun.

Joseph Cressiowa Pers Kota Warga
Sumber: Joseph Cress/Iowa City Press-Citizen
Siswa Sedang Mencatat Tulang-Tulang Kuno

Keputusan cepat untuk membungkus rahang mastodon dengan plastik memainkan peran penting dalam konservasinya. Setelah terpapar udara dan cahaya, fosil tersebut dapat rusak dalam hitungan minggu. Erosi air dan dasar sungai sering kali menjadi tempat tulang muncul kembali setelah ribuan tahun berada di bawah tanah, tetapi pengawetannya memerlukan perawatan segera.

Dalam kasus ini, pemilik tanah menyumbangkan fosil tersebut ke Paleontology Repository, dengan memilih untuk bersikap hati-hati agar tidak ada perhatian atau gangguan yang tidak diinginkan terhadap properti mereka. Kontribusi mereka memastikan bahwa rahang tersebut akan dipelajari secara profesional dan tersedia bagi peneliti di masa mendatang.

Repositori Universitas Iowa menampung lebih dari satu juta artefak, dengan sekitar 148.000 di antaranya telah dikatalogkan dengan bantuan dari siswa sekolah menengah dan mahasiswa setempat . Kolaborasi langsung ini memberi kaum muda pengalaman ilmiah di dunia nyata sekaligus membantu para ilmuwan menyusun catatan terperinci tentang spesies yang telah punah.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *