PANGKALAN LADA – Penanews.co.id – Tumbuhkan Kreativitas dan Literasi Bahasa Siswa, Sebanyak 60 siswa SMP Negeri 2 Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, mengikuti kegiatan bertajuk “Bengkel Bahtra: Berkreasi dalam Bahasa, Berseni dalam Sastra” yang berlangsung selama tiga hari, 7–9 Oktober 2025.
Kegiatan ini diinisiasi oleh peserta Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) 2025, yang saat ini sedang melaksanakan pengabdian di Kabupaten Kotawaringin Barat.
Salah seorang Duta Pemuda Indonesia PPAP 2025 Dominikus dalam keterangan tertulisnya pada Redaksi, Selasa, (14/10/2025). mengatakan Melalui kegiatan tersebut, para Duta Pemuda Indonesia mengajak pelajar untuk menumbuhkan semangat literasi, memperkuat kemampuan berbahasa, serta menghidupkan kembali budaya menulis dan berkarya di sekolah.
Meningkatkan Literasi dan Kreativitas
Dominikus menjelaskan “Bengkel Bahtra” diambil dari kata bahasa dan sastra, mencerminkan semangat mengarungi samudra kreativitas melalui kata dan makna. Tujuannya adalah meningkatkan literasi siswa sekaligus merevitalisasi media kreativitas sekolah dalam bentuk majalah dinding (mading).
Selama tiga hari kata Dominikus, para peserta dibimbing untuk mengasah kemampuan menulis, membaca, dan berbicara di depan umum.
“Mereka diajak mengenal berbagai teknik dalam dunia sastra, mulai dari penulisan dan pembacaan puisi, penulisan dan penyampaian cerita, hingga pengembangan kemampuan wicara publik (public speaking), ujarnya
Ia menuturkan, kegiatan dikemas secara interaktif dan menyenangkan agar siswa dapat belajar sambil berkreasi. Setiap sesi diakhiri dengan praktik langsung — seperti membaca puisi di depan kelas atau menulis karya yang kemudian dipajang di mading sekolah.
Kolaborasi Duta Pemuda dari Berbagai Provinsi
Tiga Duta Pemuda Indonesia menjadi fasilitator utama dalam kegiatan ini, yaitu Dominikus Dionisius Temdy Tukan (Provinsi Nusa Tenggara Timur), Arisya Novita (Provinsi Jambi), dan Dedi Nur (Provinsi Kalimantan Timur).
Dominikus menjelaskan, kegiatan ini merupakan wujud nyata kolaborasi lintas daerah untuk memperkuat pendidikan karakter dan literasi generasi muda.
“Bahasa dan sastra adalah media ekspresi yang membangun kepekaan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan keberanian siswa untuk menulis, membaca, dan berbicara di depan publik,” ujar Dominikus.
Sementara itu, Arisya menambahkan bahwa kemampuan literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga memahami makna dan menyampaikan ide dengan percaya diri.
“Kami ingin agar siswa tidak takut berpendapat dan mampu mengekspresikan diri dengan santun melalui tulisan maupun karya sastra,” katanya.
Dedi Nur, yang memandu sesi penulisan cerita, mengajak siswa untuk menulis kisah dari lingkungan sekitar.
“Cerita yang paling menarik justru berasal dari kehidupan kita sendiri. Dari pengalaman kecil, kita bisa membuat tulisan besar yang menginspirasi,” tutur Dedi.
Harapan dan Tindak Lanjut
Menurut Dominikus, melalui “Bengkel Bahtra”, para Duta Pemuda Indonesia berharap kegiatan ini tidak berhenti pada tiga hari pelatihan, tetapi menjadi awal terbentuknya komunitas kreatif di sekolah. Salah satu tindak lanjut yang diharapkan adalah pembentukan tim mading sekolah yang aktif mengelola karya siswa.
“Kami berharap akan lahir ekstrakurikuler di bidang bahasa dan sastra. Dengan begitu, siswa punya ruang untuk terus berkarya dan mengekspresikan diri,” harap Dominikus.
Ia berharapkan kegiatan ini dapat menumbuhkan kebiasaan berbicara di depan umum dan meningkatkan minat menulis di kalangan pelajar. Selain itu, melalui mading sekolah, siswa memiliki wadah untuk menampilkan hasil karya mereka secara rutin.
‘Dengan semangat literasi dan kolaborasi, para Duta Pemuda Indonesia ingin menunjukkan bahwa belajar bahasa dan sastra tidak harus kaku dan membosankan. Justru lewat kegiatan kreatif seperti Bengkel Bahtra, generasi muda diajak untuk mengenal jati diri, mengasah rasa, dan memperkuat karakter melalui kata,” pungkas Dominikus.[]
