BIREUEN – Geuchik (Kepala Desa) Blang Mee Barat, Kecamatan Jeunieb, Bireuen, Zahidin, membantah tudingan yang menyebut dirinya telah merampas rumah kaum dhuafa. Ia malah menuding ada warga yang telah menerima jatah rumah, namun tidak bersikap jujur tentang hal tersebut.
Menurut Zahidin, tanah yang digunakan untuk pembangunan dua unit rumah bagi masyarakat miskin itu dulunya merupakan milik abangnya, namun tanah tersebut sudah dijual sejak lama. Ia sangat menyesalkan tudingan yang mengarahkannya sebagai pelaku perampasan hak warga miskin.
“Itu bukan milik saya, kenapa saya dituduh merampas rumah bantuan warga miskin,” ungkap Zahidin, seperti dilansir dari beritamerdeka.net, Selasa (31/12/2024).
Baca juga. Camat Peusangan Bireuen Ditahan Terkait Korupsi Kegiatan Study Banding
Dijelaskan, di atas lahan tersebut dibangun dua unit rumah bantuan atas nama Faisal warga Pulo Kiton Kecamatan Kota Juang dan Rosmawati warga Blang Mee Barat Kecamatan Jeunieb. Zahidin mengaku tidak tidak tahu-menahu bagaimana kisah kedua warga tersebut mendapatkan bantuan rumah. “Jelas kedua unit rumah tersebut bukan milik saya atau atas nama saya,” ungkap Zahidin.
Menurut cerita pak geuchik ini, ia pernah mendengarkan cerita warganya yang bernama Rosmawati. Wanita ini, kata Zahidin, pernah didatangi wartawan yang mempertanyakan status rumah bantuan tersebut.
Baca juga. Duh!. Camat Teguh, Tiba tiba Sakit Jelang Diperiksa Kejari Bireuen
Zahidin mengatakan, warga yang diwawancarai wartawan justeru mengaku tidak mendapatkan rumah bantuan. “Saya tidak mengerti, kenapa dia berbohong. Padahal rumah tersebut miliknya,” ucap sang kades.
Saat ditanyakan kepada warga tersebut kenapa tidak berbicara jujur, sambung pak geuchik, tidak diperoleh jawaban. “Kenapa harus berkata seperti itu? Kenapa tidak cerita yang sebenarnya bahwa rumah bantuan tersebut milik kamu, bukan milik saya,” kata Zahidin.
Rumah satu lagi, lanjutnya, demikian juga. Warga atas nama Faisal, disebutnya, tidak memiliki lahan di Pulo Kiton, tapi hanya di Desa Blang Mee Barat, yakni di samping rumah Zahidin. “Makanya rumah bantuan tersebut dibangun di sebelah rumah saya,” pungkasnya.[]