BANDA ACEH – Penanews.co.id – Keteladanan dan cendekiawan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, sangat patut untuk ditiru, karena gaya kepemimpinannya mengikuti sunnah rasul.
Betapa tidak, Rabu (10/12/2025), sembari mengantar bantuan dana untuk korban musibah bencana alam longsor dan banjir di Aceh, menyempatkan diri dan rombongannya termasuk Kepala BPBD Bengkulu, Sejumlah Kepala OPD, Bupati Rejang Lebong dan wakil bupati salah satu kabupaten di daerahnya, ikut shalat berjamaah dhuhur di masjid raya Baiturrahman Aceh.
Kedatangan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dan rombongan disambut wakil Imam besar Masjid Raya Baiturrahman Abi Ishak Lamkawee, Gubernur Helmi Hasan minta waktu untuk berthausiah usai Jamaah dhuhur, yang sebelumnya mereka secara berjamaah melaksanakan shalat jamak.
Dalam thausiah nya, Gubenur Bengkulu Helmi Hasan, dengan gaya penceramah yang dipadukan dengan gaya seorang pemimpin berpidato, menjelaskan tentang syukur hamba Allah yang sesungguhnya adalah memenuhi panggilan Allah.
“Kebahagiaan seorang hamba, adalah ketika menghadiri undangan Allah yakni saat azan berkumandang di masjid, kita langsung menghadirinya”,sebut Gubenur Helmi Hasan dengan lugasnya membuat jamaah sangat terkesan.
Gubernur Bengkulu mencontohkan ketika seseorang diundang oleh presiden atau gubernur atau bupati walikota, pasti yang diundang itu sangat senang dan segera menyiapkan diri untuk ketemu dengan yang mengundang itu.
“Pastinya sangat senang kita diundang oleh pimpinan kita atau raja kita, apalagi ini diundang oleh raja di raja, penguasa dunia dan akhirat, tidak ada penguasa lain dunia dan akhirat, hanya Allah, pasti kita akan segera menghadirinya memenuhi undangan tersebut,”tegas Gubenur Helmi Hasan.
“Ini dilakukan karena cintanya kepada Allah, patuhnya pada pemilik dunia dan akhirat, jika kita tidak menghadirinya, berarti kita tidak menghargai pencipta kita, pencipta dunia dan akhirat dengan segala isinya. Kita adalah hamba yang durhaka, tidak berterima kasih pada penciptanya, dan pastinya azab Allah akan berlaku didunia dan akhirat,”imbuh gubenur Bengkulu.
Dijelaskan, orang bersyukur kalau harta benda melimpah, atau hasil kerjanya yang sukses, tetapi syukur yang sesungguhnya adalah ketika bisa datang kerumah Allah, memenuhi panggilan Allah.
“Siapa yang mencintai masjid pasti Allah akan menjaga hambanya, ingatlah bilal bil rabbah, bukanlah orang kaya, dia hanya seorang budak, karena dia dekat dengan rumah Allah, Allah memberikan Rahmat Nya yang begitu besar bagi nya yang seorang hanya berkulit hitam,”jelasnya.
Gubenur Helmi Hasan juga menyebutkan tentang kisah nabi Ibrahim yang hanya meminta pertolongan pada Allah, sehingga ketika dibakar oleh api oleh kaumnya, Allah memberikan Rahmat besarnya kepada nabi Ibrahim yang merasa dingin, sejuk dan nyaman dalam bakaran api, sementara para pembakar kepanasan disamping bara api itu.
“Hanya kepada Allah kita bersyukur dan meminta pertolongan,”tegasnya
Dikatakan, Indonesia yang kaya, ada nikel, emas, minyak di laut, kurma juga tumbuh, iklim terbaik di Indonesia, coba bandingkan dengan negara lain, Allah berikan yang terbaik untuk Indonesia.
“Harusnya Indonesia negeri makmur, tetapi sekarang negara kita berutang, lihatlah Arab Saudi yang kering kerontang tetapi semua ada disana, tumbuhan hampir tidak ada dan sulit hidup, hanya kurma yang hidup, tetapi semua ada disana, buah buahan lebih banyak di zazirah itu. Kebapa demikian, itu semua karena mereka pandai bersyukur pada Allah Subhanahuwata’ala,”tegas gubenur Helmi Hasan.
Pada kesempatan tersebut, Gubenur Bengkulu Helmi Hasan memaparkan program memakmurkan masjid di daerahnya yakni masjid terbuka 24 jam.
“Masjid di Provinsi Bengkulu buka 24 jam dan wajib melayani tamu yang datang dari luar untuk kebutuhan 3 hari jika berada di masjid tersebut.
“Ajaran Islam dimana kita harus melayani tamu jika bertamu ditempat kita, yang artinya kita memenuhi kebutuhan hamba Allah selama bersama kita dan itu adalah rasa syukur hamba Nya telah menolong bersama,”pungkas Gubenur Helmi Hasan.
Usai memberikan Thausiah di Masjid Raya Baiturrahman, setelah makan siang, rombongan Gubenur Bengkulu bertolak ke Pidie Jaya menyerahkan bantuan yang sebelumnya bertemu dengan Sekretaris Daerah Aceh di Kantor Gubenur Aceh.[]





