MOSKOW — Penanews.co.id — Gerakan Palestina Hamas mengusulkan agar Rusia memainkan peran utama dalam menyelesaikan konflik di Jalur Gaza sebagai penyeimbang terhadap Amerika Serikat dan Israel, kata wakil kepala biro politik Hamas Musa Abu Marzouk kepada Sputnik pada hari Sabtu (02/03/2024).
“Kami ingin Rusia menjadi aktor utama dalam mengimbangi AS dan Israel. Kami menyerukan hal ini dan kami mengusulkan agar Rusia didukung oleh sejumlah negara yang mendukungnya dalam hal ini. Dan kami akan berusaha mencapai tujuan ini untuk menemukan keseimbangan. dalam masalah ini,” kata Marzouk.
Gerakan ini siap untuk melakukan pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza, termasuk warga Rusia, namun hanya setelah gencatan senjata total tercapai, kata pejabat tersebut. Daftar sandera juga dapat dikumpulkan hanya setelah gencatan senjata, tambahnya.
Namun, masih belum ada kesepakatan mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza, dan Hamas kehilangan kepercayaan pada otoritas Israel, kata Marzouk.
Pada tanggal 7 Oktober 2023, gerakan Palestina Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dari Gaza dan melanggar perbatasan, menewaskan 1.200 orang dan menculik sekitar 240 lainnya. Israel melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera. Setidaknya 30.000 orang telah terbunuh sejauh ini di Jalur Gaza, kata pemerintah setempat.
Pada tanggal 24 November, Qatar memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata sementara dan pertukaran beberapa tahanan dan sandera, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Gencatan senjata telah diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember. Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.
Hamas yakin tidak ada perbedaan antara Hamas dan faksi Palestina lainnya yang tidak dapat dijembatani untuk membentuk pemerintahan persatuan, kata wakil kepala biro politik gerakan tersebut, Mousa Abu Marzouk, kepada Sputnik setelah pertemuan antar-Palestina baru-baru ini di Rusia.[]
Sumber sputnik
Baca juga; P2G minta program makan siang gratis tak gunakan anggaran pendidikan
Baca juga; Pleno KPU Tanjungpinang Ricuh, Polisi jadi sasaran Pemukulan
Baca juga; Pemuda Dengan Disabilitas Kali Pertama Lolos Seleksi SIPSS Polri 2024
Baca juga; Mobil Dinas Pejabat di Gowa digunakan Anaknya untuk Perkosa Gadis Belia