BANDA ACEH – Penanews.co.id – Tingginya harga kebutuhan pokok di Banda Aceh semakin menggila dalam sejak 2 hari lalu.
Kenaikan harga bahan kebutuhan pokok itu tentukan tidak ada suplai dari produsen diluar Banda Aceh Aceh Besar dan dari luar Provinsi Aceh, karena musibah bencana alam banjir.
Kenaikan harga bahan kebutuhan pokok tersebut, meredang juga masyakat Kota Banda Aceh terutama kaum ibu ibu yang berbelanja untuk kebutuhan rumah tangganya.
Selain barang tidak ada, juga bila barangnya ada, harganya sangat mahal yakni kenaikan mencapai 200 prosen, seperti cabai di pasar “semakin pedas sesuai judulnya” mencapai Rp. 250 ribu rupiah per kilogram.
Salah seorang ibu rumah tangga (nama dan alamat ada pada redaksi) kepada penanews.co.id menyebutkan, harusnya pemerintah bisa mengontrol harga kebutuhan di pasar.
“Kita lagi musibah yakni bangsa Aceh yang berada di berbagai kabupaten kota di Aceh, kemudian minta bantu sama orang lain atau Pemeritah pusat, dan orang luar negeri seperti Malaysia sudah mengirim bantuannya, bagaimana kalau ada relawan luar Aceh yang akan membantu misalnya menyiapkan dapur umum untuk pengungsi dengan harga bahan masakan tersebut sangat mahal, apa kita tidak malu, terutama pemerintah ?”sebutnya di Banda Aceh kepada penanews.co.id Ahad (30/11/2025) siang.
“Harusnya pemerintah bukan hanya ngomong jangan panik atau hanya turun kelapangan melihat pasar pasar dan hanya menyebut kepada medsos bahwa sudah meninjau pasar, tapi tidak ada solusi,” imbuh ibu rumah tangga warga Banda Aceh ini.
“Harusnya, pemerintah melakukan operasi pasar supaya warga kota Banda Aceh bisa mendapat barang sesuai dengan kebutuhannya, ini enggak, operasi pasar diselenggarakan jika mau hari hari besar saja, dimana bahan pokok tersebut tersedia banyak,”pungkasnya.[]





