Hati-hati Ini Modus Penipuan Gaya Baru Menyasar Pencari Kerja RI dan Filipina

by
Ilustrasi scam | foto Istockphoto

BANDA ACEH – Penanews.co.id – Praktik penipuan berkedok lowongan kerja terus berkembang, terutama melalui aplikasi pesan instan dan media sosial. SEEK, perusahaan induk dari Jobstreet dan Jobsdb, melaporkan bahwa para penipu di Indonesia kini memancing korban dengan menawarkan pekerjaan yang tampak sederhana.

Biasanya, mereka memberikan komisi kecil di awal untuk membangun kepercayaan, lalu meminta korban menyetor sejumlah uang yang pada akhirnya tidak bisa dikembalikan.

Salah satu trik yang paling sering digunakan adalah menawarkan pekerjaan paruh waktu dengan tugas mudah, misalnya memberi like atau subscribe pada konten di media sosial. Pelaku biasanya menghubungi calon korban secara langsung lewat WhatsApp, Telegram, ataupun platform lainnya, sambil berpura-pura sebagai perwakilan Jobstreet.

“Belakangan, para penipu semakin memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membuat skema penipuan yang lebih meyakinkan. Mereka sering menyamar sebagai Jobstreet dan menghubungi kandidat melalui SMS, aplikasi chat, hingga media sosial,” kata Head of Trust & Safety SEEK, Tom Rhind, dalam pernyataan tertulis pada Kamis (20/11/2025).

“Belakangan ini, para scammer semakin sering menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan penipuan yang lebih canggih. Mereka juga sering menyamar sebagai Jobstreet dan menghubungi para kandidat melalui SMS, aplikasi chat, maupun platform media sosial,” ujar Head of Trust & Safety SEEK, Tom Rhind, dalam keterangan tertulis, Kamis (20/11/2025).

Di tahap awal, korban diberi komisi kecil untuk menciptakan rasa percaya. Setelah itu, scammer mulai mengarahkan korban pada ‘tugas lanjutan’ yang membutuhkan top-up atau deposit tertentu. Dana itu dijanjikan akan kembali bersama komisi lebih besar, namun kenyataannya hilang begitu saja.

Operations Director Indonesia Jobstreet by SEEK, Willem Najoan, menambahkan temuan SEEK yang mengungkap Indonesia sebagai salah satu sasaran penipuan lowongan pekerjaan ini sangat mengkhawatirkan dan mengkonfirmasi urgensi yang tinggi.

“Kita tidak lagi hanya berbicara soal kerugian finansial, tetapi juga risiko keamanan serius di mana job scam telah berevolusi menjadi pintu masuk kejahatan terorganisir seperti Tindak Pidana Perdagangan Orang yang menyasar warga Indonesia,” katanya.

SEEK mencatat modus ini menjadi salah satu penyumbang tingginya angka penipuan lowongan kerja di Indonesia, yang kini menjadi hotspot terbesar di Asia Pasifik dengan 38% dari total upaya penipuan kawasan dan 62% dari total penipuan lowongan kerja di kawasan Asia. Filipina menyusul sebagai target kedua terbesar, dengan porsi 20% dari upaya penipuan di Asia Pasifik.

Untuk melawan taktik tersebut, SEEK menyebut pihaknya terus memperkuat sistem deteksi otomatis, pemblokiran akun berisiko, hingga verifikasi perekrut. Jobstreet juga mengimbau pencari kerja hanya berinteraksi melalui kanal resmi platform dan menghindari proses rekrutmen yang berlangsung lewat chat pribadi atau menawarkan komisi instan.[]

Sumber detikfinance

ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *