TAPAKTUAN – Kedatangan etnis Rohingya ke beberapa wilayah Aceh belakangan ini tampaknya tidak lagi menjadi hal baru, namun di Aceh Selatan, situasinya sedikit berbeda. Masyarakat di Tapaktuan justru menjadikan kedatangan para pengungsi tersebut sebagai tontonan.
Seperti diberitakan sebelumnya, dari media lain sebanyak 152 etnis Rohingya berlabuh di pantai Labuhanhaji pada 24 Oktober 2024. Mereka kemudian ditampung sementara di Terminal Tipe C Labuhanhaji hingga 1 November 2024 sebelum akhirnya dipindahkan ke Tapaktuan, ibukota Aceh Selatan, pada Rabu (6/11/2024) sekitar pukul 16.00 WIB. Ke-152 pengungsi tersebut diangkut menggunakan empat unit truk.
Dalam kelompok tersebut, terdapat 60 anak-anak, 79 wanita dewasa, dan 13 laki-laki dewasa. Begitu turun dari truk di alun-alun Kota Tapaktuan, mereka langsung menarik perhatian warga setempat, yang datang untuk melihat langsung kondisi para pengungsi Rohingya.
Salah seorang warga, Wulan, mengaku penasaran dan ingin melihat lebih dekat, karena selama ini ia hanya mendengar cerita mengenai Rohingya dari media dan informasi lisan. “Pengen lihat lebih dekat,” ujar Wulan.
Kedatangan pengungsi ini menambah panjang daftar penampungan Rohingya di Aceh, yang sudah sering menerima kedatangan mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, kali ini, masyarakat Tapaktuan menunjukkan rasa ingin tahu yang lebih besar terkait situasi para pengungsi tersebut.