Jaksa Kayhan Tewas Ditikam Seorang Pemuda saat Makan Malam, Begini Pernyataan Kejagung

by
Jaksa Ercan Kayhan (kiri), yang tewas ditikam di Cekmekoy, dan tersangka berusia 19 tahun Mustafa Can Gul (kanan), yang ditahan di tempat kejadian perkara, Istanbul, Turki, 3 September 2025. | Foto IHA

BANDA ACEH – Penanews.co.id — Jaksa Istanbul, Ercan Kayhan, meninggal dunia pada Rabu (03/09/2025) malam, setelah ditikam dalam sebuah insiden tragis yang terjadi saat ia sedang makan malam di kawasan Omerli, Cekmekoy, Turki.

Menurut pernyataan dari Kejaksaan Agung (Kejagung) Istanbul, insiden terjadi sekitar pukul 21.15 waktu setempat di sebuah restoran. Kayhan, yang berusia 58 tahun, diserang oleh seorang pria bernama Mustafa Can Gul (19), yang secara tiba-tiba menusuk lehernya, dikutip Turkiyetoday.com, Kamis (04/09/2025)

Layanan darurat segera dikerahkan ke lokasi kejadian. Namun, meskipun upaya penyelamatan dilakukan secepat mungkin, nyawa Kayhan tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia sebelum sempat dibawa ke rumah sakit.

Pelaku berhasil diamankan oleh polisi di tempat kejadian bersama barang bukti berupa senjata tajam yang digunakan. Pihak kejaksaan telah memulai penyelidikan atas insiden ini. Sementara itu, jenazah korban telah dibawa ke Lembaga Kedokteran Forensik untuk proses autopsi guna memastikan penyebab pasti kematiannya.

Pihak berwenang melaporkan bahwa Kayhan dan Gul memiliki konflik pribadi yang dimulai saat tersangka bekerja sebagai pelayan di restoran yang sama.

Selama periode tersebut, mereka berselisih paham yang berujung pada permusuhan berkepanjangan, meskipun alasan pastinya masih belum jelas. Penyidik ​​mengonfirmasi bahwa Gul kembali ke restoran pada Rabu malam, tempat ia melakukan serangan fatal terhadap Kayhan.

Laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan Kayhan mungkin memecat Gul karena penggunaan narkoba, tetapi pejabat belum mengonfirmasi klaim ini.

Media juga menyebarkan foto yang menunjukkan kedua pria itu bersama di masa lalu, yang menarik perhatian luas atas hubungan pribadi mereka yang tidak biasa. Foto tersebut dengan cepat menjadi bagian dari perbincangan nasional seputar kasus tersebut.

Kantor kejaksaan menyatakan bahwa Gul memiliki tiga catatan sebelumnya terkait kekerasan terhadap wanita, penguntitan, dan pelanggaran privasi rumah.

Ia sebelumnya menjalani hukuman di Penjara Maltepe antara November 2024 dan Januari 2025. Catatan ini semakin memicu kekhawatiran publik setelah terbunuhnya seorang tokoh peradilan senior yang telah menangani banyak kasus penting.

Pasukan keamanan menutup restoran dan jalan-jalan di sekitarnya setelah pembunuhan tersebut. Pintu masuk dan keluar dikontrol ketat sementara polisi mengumpulkan bukti dari tempat kejadian perkara.

Türkiye Daily juga mencatat bahwa restoran tempat serangan terjadi terletak tepat di sebelah pos polisi, sebuah detail yang memicu perdebatan lebih lanjut mengenai kondisi keamanan. Kantor Kejaksaan Umum Istanbul Anadolu memimpin penyelidikan yang sedang berlangsung.[]

ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *