TAPAKTUAN — Penanews.co.id — Lembaga Center for Community Development and Education (CCDE) di Banda Aceh telah memberikan dukungan berupa dua sepeda kepada siswi MAN 4 Aceh Selatan. Sebelumnya, kedua siswi tersebut harus berjalan kaki sejauh 6 km setiap hari untuk sampai ke sekolah.
Direktur CCDE, Tabrani Yunis, menyalurkan bantuan sepeda ini menggunakan kendaraan L-300, yang diterima langsung oleh Kepala MAN 4 Aceh Selatan, Khairul Amizar, pada Jumat (27/9/2024). Segera setelah itu, sepeda-sepeda tersebut diserahkan kepada para siswi yang membutuhkan.
Pimpinan Majalah POTRET dan Anak Cerdas menjelaskan bahwa kedua siswi yang menerima bantuan ini setiap hari harus berjuang menempuh lebih dari 5 kilometer dari tempat tinggal mereka untuk bisa belajar di sekolah.
Kedua siswi tersebut, yakni Rita Yulisliana dan Nurhayati, dinilai layak menerima bantuan karena berasal dari keluarga kurang mampu. “Apalagi Rita seorang anak yatim,” ujar Tabrani.
Dijelaskan, bantuan sepeda itu berasal dari Program 1000 Sepeda dan Kursi Roda yang diselenggarakan oleh CCDE, Majalah POTRET, Majalah Anak Cerdas dan POTRET Gallery dengan dukungan para dermawan yang peduli pada anak negeri, baik di dalam maupun luar negeri.
Melalui Program 1.000 Sepeda dan kursi roda ini, kata dia, anak yatim, yatim piatu, miskin dan disabilitas bisa mengakses sekolah dengan mudah dan lebih cepat, sehingga tidak terlambat ke sekolah. “Alhamdulilah kita sudah menyalurkan sepeda dan kursi roda ke bebagai daerah, termasuk kursi roda bagi siswa SLB di wilayah Kluet, Aceh Selatan,” sebutnya.
Tabrani Yunis mengharapkan, bantuan sepeda tersebut bisa membantu kelancaran Rita dan Nurhayati ke sekolah, tidak harus berjalan kaki lagi ke sekolah. Mantan guru ini juga meminta kedua siswi tersebut untuk terus memotivasi diri untuk belajar hingga meraih prestasi. “Semoga sepeda itu bisa membantu keduanya meraih masa depan yang lebih baik,” ucapnya.
Kepada Tabrani, Kepala MAN 4 Aceh Selatan, Khairul Amizar, menjelaskan, bahwa Rita Yulisliana merupakan anak yatim yang tinggal di Desa Fajar Harapan, Kecamatan Kluet Utara. Setiap hari berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki sejauh lebih dari 5 Km.
Begitu juga dengan Nurhayati yang beralamat di Desa Pasie Asahan, Kecamatan Kluet Utara. Setiap hari, remaja ini berjalan kaki ke madrasah lebih kurang 6 Km. “Mereka berdua siswi yang sangat rajin, bahkan sekitar pukul 6.00 atau 6.30 WIB habis Shubuh sudah berangkat dari rumah,” ungkap Khairul.[]