PANGKAL PINANG — Jasad Bocah Tina Ramadani (7), yang sempat hilang selama dua hari usai diterkam buaya di tepi muara, akhirnya ditemukan. Petugas mengungkapkan kondisi jenazah bocah tersebut yang ditemukan 1 mil dari lokasi kejadian.
![](https://penanews.co.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-11-at-19.31.14.jpeg)
Tim SAR sempat mengalami kesulitan dalam mengevakuasi jasad tersebut karena masih berada di mulut buaya.
Kepala Basarnas Babel, I Made Oka Astawa, mengonfirmasi bahwa jasad korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
![](https://penanews.co.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-09-at-18.52.48.jpeg)
“Korban Tina yang sebelumnya dilaporkan hilang diterkam buaya di muara Pangkalpinang berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Made pada Selasa (4/2/2025).
Jasad Tina ditemukan pada pukul 00.45 oleh nelayan kepiting di kawasan Jembatan Emas Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung. Meskipun tubuhnya masih utuh, ditemukan luka bekas gigitan buaya di kaki kiri korban.
![](https://penanews.co.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-08-at-22.33.22.jpeg)
![](https://penanews.co.id/wp-content/uploads/2025/02/tim-sar-berhasil-mengevakuasi-jasad-tina-yang-diterkam-buaya_43-700x350.jpeg)
“Ditemukan oleh nelayan kepiting yang melintas di perairan jembatan emas. Jaraknya dari lokasi kejadian 1 mil, mengapung dan masih utuh dan ada bekas gigitan di kaki kiri,” katanya.
Tim SAR gabungan yang saat itu sedang melakukan pemantau langsung mengevakuasi korban. Tina kemudian dibawa ke rumah duka di Pangkal Arang, Kota Pangkalpinang.
“Kemudian kami menyerahkan korban langsung kepada pihak keluarga,” tambahnya.
Jasad korban berhasil ditemukan usai dilakukan pencarian selama tiga hari. Tim SAR sempat kewalahan karena jasad korban masih di mulut buaya.
![](https://penanews.co.id/wp-content/uploads/2024/11/WhatsApp-Image-2024-11-24-at-12.30.26.jpeg)
Beberapa kali (terlihat) korban masih di mulut buaya. Dan sempat dilepas, namun kembali diterkam,” jelas Komandan Tim SAR gabungan Supani, Minggu (2/2/2025),
“Itu menjadi sangat sulit untuk melakukan evakuasi. Apalagi aligator tersebut sifatnya berpindah-pindah. Jadi proses pencarian hari ini masih nihil, dan akan kembali kita lakukan esok hari,” tegasnya.[]
Sumber detikSumbagsel
![](https://penanews.co.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-10-at-16.25.42.jpeg)
![Redaksi](https://penanews.co.id/wp-content/uploads/2024/07/cropped-IMG-20240202-WA0023-removebg-preview-100x100.jpg)