BANDA ACEH – Penanews.co.id — Pekan Olah Raga Nasional (PON) Aceh-Sumut semakin dekat, pemerintah Aceh membutuhkan energi beserta konsisten dalam menata sarana prasarana jalan yang menjadi tanggungjawab Propinsi.
Civitas Akademika salah satu PT di Aceh, DR.Usman Lamreung ketika diminta tanggapannya tentang persiapan Aceh selaku tuan rumah, menyebutkan, salah satu yang harus menjadi skala periotas pemerintah Aceh menata dan perbaikan jalan Teuku Iskandar yang menghubungkan Berawe, Lambuk, Simpang BPKP, Ulee Kareng, Cot Irie dan Blang Bintang.
“Jalan tersebut sebagai akses yang menghubungkan bandara SIM sampai ke kota, sudah banyak rusak dan berlubang. Ditambah tingkat kemacetanpun dari Lambuk ke Ulee Kareng sering terjadi akibat jalan sudah rusak banyak berlubang, sudah harus segera di perbaiki dengan permanen, bukan hanya ditambal seperti menambal ban mobil, besok bocor lagi. Apalagi ini sudah mendekati pelaksanaan PON, sudah barang pasti jalan tersebut bakal banyak dilewati tamu yang datang.”sebutnya.
Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Usman Lamreung juga menyebutkan, Ulee Kareng hingga saat ini tidak kunjung diperbaiki jalan yang rusak, kalaupun diperbaiki dengan menambal yang lobang seminggu rusak lagi, itupun dilakukan oleh Pemko, padahal ini seyogyanya tanggungkawab PUPR Propinsi.
“Jadi kami minta pada PUPR propinsi untuk segera memperbaiki jalan Teuku Iskandar dari Beurawe, simpabg tujuh ulee kareng sampai Blang Bintang, harus segera menata kembali jalan tersebut selain padat, rawan kecelakaan dan juga macet.”pinta Doktor Ilmu Politik lulusan UGM ini.
Bundaran Simpang Ulee Kareng menurut Usman Lamreung, juga harus segera dibuat oleh Pemko dan Pemerintah Aceh, yakni harus serius menata Ulee Kareng dalam menyambut PON, apalagi ulee kareng juga bagian wisata kuliener dan kopi Aceh.
“Jangan terus menghindar dengan alasan tidak punya anggaran, tapi harus punya komitmen agar jalan tersebut diperbaiki dengan penataan yang baik, termasuk yang berjualan di batas jalan bisa menganggu dan berakibat macet.
Pemerintah Aceh dan Pemko haruslah sama-sama punya komitmen dan ini sudah lama terhenti tifak pernah lagi masuk dalam anggaran untuk dilanjutkan pembangunan jalan dan penataan simpang tujuk ulee kareng.”pungkasnya