BANDA ACEH — penanews.co.id Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM adalah Unit Usaha terkecil yang dijalankan oleh masyarakat, namun ini seringkali dipandang sebelah mata oleh dinas yang diberi tanggungjawab membina UMKM, bahkan dinas terkait mengurusi sektor ini
Hal ini mungkin saja dikarenakan UMKM belum berhasil naik kelas menjadi produk-produk yang berkualitas dan mampu bersaing dengan produk- produk yang dihasilkan perusahaan besar yang ada saat ini.
“Kalau itu yang menjadi persoalan, sudah sepatutnya dinas yang beri tanggung jawab harus berupaya maksimal, bagaimana cara meningkatkan kualitas produksi UMKM di Aceh,” Usman Lamreung kepada Acehstandard, Senin (22/5/2023).
Menurut pengamat sosial politik dan pembangunan dari Universita Abulyatama ini, UMKM itu wajib memiliki banyak keahlian karena proses dari A sampai Z dikerjakan seorang diri, mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, pengemasan, pemasaran, transportasi, dan sertifikasi serta perijinan.
Untuk memenuhi semua persyaratan tersebut perlu ada pembinaan serius dan pelatihan dari dinas.
“Jadi untuk mencapai itu semua perlu ada pembinaan yang masif dan itu tanggungjawab dinas yang mengurusi bidang usaha tersebut,” ujar Usman Lamreung.
Sekali lagi, hal itu butuh atensi kuat dari pemerintah atawa dinas teknis, karena UMKM yang ingin maju harus bisa menguasai berbagai kemampuan tersebut dengan sederet hal yang harus dilakukannya seorang diri.
“Nah bila tidak, hal ini lah yang membuat UMKM Aceh menjadi lebih lambat untuk maju, dan jangan pula ketika ada pihak yang meminta data UMKM, yang disajikan selalu data (usang) lama, tahun 2021,” ujarnya.
Lihat saja, misalnya UMKM bidang pangan sebenarnya memiliki banyak produk-produk yang berkualitas dan rasa yang familiar di lidah masyarakat, namun karena pembinaan akhirnya usahanya mati.
Apabila pembinaan dari dinasnya serius dan intens maka untuk sisi bisnis produk-produk itu sebenarnya memiliki kesempatan yang besar juga untuk berhasil dan sukses meraih simpati konsumen.
Hal ini kata Usman Lamreng menjadi salah satu semangat dari para pelaku UMKM untuk terus berjuang meningkatkan kualitas produknya.
Lalu UMKM untuk dapat meraih sukses dalam meningkatkan kualitas produknya itu tentu dibutuhkan pendampingan usaha dari berbagai pihak yang fokus dan perhatian dalam bidang pengembangan UMKM.
Nah, tentu peran pemerintah atau Dinas Koperasi dan UMKM Aceh dalam hal ini cukup signifikan dengan jumlah SDM yang juga terbatas.
“Jadi hal itu terlihat jika dibanding dengan pertumbuhan UMKM yang sangat pesat, namun tidak dibarengi dengan produksi dan kualitas sehingga berdampak pada terhambatnya pembangunan citra UMKM di Aceh menjadi sektor usaha yang tak berdaya saing,” tuturnya.(chliss)