REDELONG — Penanews.co.id – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh, Mawardi ST, mengatakan wilayah tengah Aceh yang meliputi Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues merupakan kawasan yang terdampak cukup parah akibat banjir bandang dan longsor kini berangsur pulih.
Bencana tersebut menyebabkan kerusakan ekstrem pada infrastruktur yang membuat distribusi logistik lumpuh.
Menurut Mawardi, salah satu perkembangan penting adalah kembali terbukanya akses jalan Simpang KKA di Aceh Utara menuju wilayah dataran tinggi Gayo, yang selama beberapa pekan terakhir sempat terputus total.
“Beberapa akses utama sempat terputus total. Namun berkat kerja keras tim di lapangan, kini jalur Simpang KKA sudah dapat dilalui kembali,” ujar Mawardi.
Terbukanya akses ini berdampak langsung pada kelancaran penyaluran kebutuhan dasar masyarakat. Sebanyak 12 truk pengangkut gas elpiji 3 kilogram kini dapat melintas melalui jalur darat untuk menyuplai kebutuhan energi rumah tangga di Bener Meriah dan Aceh Tengah.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Taufik ST, M.Si, membenarkan pergerakan armada pengangkut LPG tersebut. Ia menjelaskan bahwa distribusi gas elpiji ke wilayah tengah Aceh mulai dilakukan secara bertahap seiring membaiknya akses jalan.
“Pada tanggal 19 Desember, sudah 4 truk yang membawa gas elpiji 3 kilogram di kabupaten Bener Meriah.Tanggal 21 di Bawa Lagi 4 Truk juga ke bener meriah dan Hari ini, 12 truk kembali bergerak menuju Aceh Tengah,” ungkap Taufik dilansir beritaindatu.com, Senin (22/12/2025).
“Setiap tru, mengangkut sekitar 560 tabung gas elpiji 3 kilogram, yang sangat dibutuhkan masyarakat setelah pasokan sempat terganggu akibat bencana,” lanjutnya
Taufi mengungkapkan Pemerintah selalu berupaya untuk Memenuhi Kebutuhan dasar masyarakat Aceh yang sedang mengalami musibah. “Ini sesuai dengan instruksi dari bapak Gubernur Aceh Muzakir Manaf di situasi seperti ini kebutuhan masyarakat harus di jaga,” ujarnya.
Pemerintah Aceh berharap terbukanya jalur Simpang KKA tidak hanya memperlancar distribusi gas elpiji, tetapi juga kebutuhan pokok lainnya, sekaligus mempercepat pemulihan aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat di wilayah dataran tinggi Gayo.[]





