JAKARTA — Penanews.co.id — Ternyata tidak semua kader Partai Golkar setuju dengan penetapan putra sulung Presiden Joko Widodo yang juga Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pendamping Prabowo.
Salah satu suara penolakan itu dilontarkan Wakil Sekretaris Bidang Organisasi Kelembagaan dan Kebijakan Strategis pengurus Pusat Badan Advokasi Hukum dan HAM DPP Partai Golkar Arman Garuda Nusantara melalui keterangan tertulis, Sabtu, 21 Oktober 2023.
“Mau dibawa kemana arah perjuangan Partai Golkar ketika mengusung Gibran yang baru menjabat sebagai Walikota Solo selama dua tahun tahun delapan bulan,” kata Wakil Sekretaris Bidang Organisasi Kelembagaan dan Kebijakan Strategis pengurus Pusat Badan Advokasi Hukum dan HAM DPP Partai Golkar Arman Garuda Nusantara.
“Mau dibawa kemana arah perjuangan Partai Golkar ketika mengusung Gibran yang baru menjabat sebagai Walikota Solo selama dua tahun tahun dalapan bulan, itu pun karena endorse Yang Mulia Tuan Presiden Jokowi, dan sebelumnya tak pernah punya rekam jejak aktif di Organisasi Kepemudaan sama sekali,” tulis Arman.
Arman mengaku sedih dan kecewa dengan keputusan Partai Golkar. Kekecewaan juga ia tujukan kepada Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang telah memilih Gibran.
Menurutnya, penunjukan ini mencederai prinsip kaderisasi partai yang sehat. Sebab, Gibran bukan merupakan kader Golkar sebelum diusung jadi cawapres.
“Pertanyaan saya tentu juga yang menjadi pertanyaan para kader Partai Golkar di seluruh Tanah Air Republik Indonesia tercinta ini, apakah tidak ada lagi stok kader Partai Golkar yang bisa diusung untuk menjadi cawapres RI? Di mana mekanisme sistem kaderisasi Partai Golkar?” tulisnya.
Lebih lanjut, Arman menyebut keputusan ini merupakan bentuk kegagalan dari Partai Golkar dalam memunculkan bibit-bibit unggul untuk menjadi pemimpin.
Dia mengaku tak bisa tinggal diam menyaksikan kondisi Partai Golkar saat ini yang menurutnya sudah dalam cengkraman tangan penguasa.
Selanjutnya Arman menulis, Kepada Saudara-saudaraku para kader partai diseluruh Tanah Air Republik Indonesia, pilihan kalian saat ini hanya ada dua, Diam menyaksikan Partai Golkar dibelenggu dan dirusak oleh penguasa atas nama politik dinasti; atau, Kalian bersikap dengan tegas dalam menolak keputusan Ketua Umum Partai Golkar.[burh]
Baca juga; Putusan MK memberi dampak Anies mendulang suara
Baca juga; Kecewa Pada Jokowi, Baju Relawanpun Ditanggalkan
Baca juga; KPK gagal buktikan Lukas Enembe terima duit puluhan miliar.
Baca juga; Ketua YPAC Aceh, HT. Ibrahim : Anak-Anak Palestina Harus Diselamatkan
Baca juga: Deteksi Dini Kanker Payudara
Baca juga: 5 hari pasca putusan MK, elektabilitas Anies-Cak Imin semakin meroket
Baca juga; Anggota Kongres Muslim menghadapi lonjakan ancaman pembunuhan.
BERITA LAINNYA KLIK DISINI