Kakorlantas Perintah Anak Buahnya Hentikan Tilang di Aceh, Fokus pada Operasi ini

by
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum. | Foto korlantas.polri.go.id

BANDA ACEH – Penanews.co.id – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., menginstruksikan jajaranannya mulai dari Aceh hingga sejumlah daerah di Sumatera untuk menangguhkan sementara seluruh tindakan penegakan pelanggaran lalu lintas di daerah yang saat ini terdampak bencana.

Keputusan tersebut muncul setelah bencana banjir bandang dan longsor merusak berbagai akses jalan penting, sehingga menghambat mobilitas barang dan bantuan.

Irjen Pol Agus meminta jajarannya mengubah pola kerja harian menjadi operasi yang berorientasi pada penanganan darurat kemanusiaan dan memastikan jalur distribusi bantuan dapat terbuka dan berfungsi dengan baik.

Langkah Agus ini mengacu pada kewenangan diskresi sebagaimana diatur dalam Pasal 18 UU No. 2 Tahun 2002 dan Pasal 260 UU No. 22 Tahun 2009.

Ia menekankan bahwa kehadiran dan peran satuan lalu lintas sangat dibutuhkan untuk menjaga agar arus bantuan tetap mengalir meskipun kondisi infrastruktur di lapangan banyak yang mengalami kerusakan.

“Operasi ini bukan hanya upaya teknis, tetapi juga wujud pengabdian terhadap keselamatan masyarakatu immerse,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/12/2025).

Instruksi ini memberi arahan jelas kepada seluruh Dirlantas dan Kasat Lantas di daerah bencana. Penindakan dihentikan dulu. Seluruh tenaga diarahkan untuk membuka akses, mengevakuasi warga, dan mengawal alat berat menuju titik longsor. Pengawalan dilakukan estafet agar mobilitas tidak terputus.

Polantas juga diminta berperan sebagai pathfinder, yaitu pembuka rute bagi kendaraan bantuan. Mereka wajib memetakan jalur alternatif hingga tingkat desa. Selain itu, diterapkan Green Wave, yakni prioritas penuh bagi ambulans, truk sembako, dan kendaraan BBM yang mengangkut bantuan.

Irjen Agus menegaskan bahwa aset Polantas harus menjadi lifeline bagi warga. Mobil dinas seperti double cabin dan truk lantas digunakan untuk evakuasi, terutama bagi kelompok rentan. Kendaraan tersebut juga dipakai untuk mengirim logistik ke daerah terisolasi.

Pos-pos polisi terdekat akan dioperasikan sebagai Posko Polantas Tanggap Bencana. Fasilitas ini menyediakan air minum, tempat istirahat, dan menjadi pusat informasi bagi warga dan relawan.

“Untuk mendukung kelancaran operasi, Dirlantas diwajibkan melaporkan kondisi jalan setiap tiga jam kepada NTMC Korlantas Polri. Informasi ini disebarkan ke media dan platform navigasi agar masyarakat bisa menghindari rute rawan,” tegas Irjen Agus.

Ia meminta seluruh jajaran menjaga empati dan profesionalitas.

“Setiap personel diharapkan menunjukkan empati dan profesionalitas dalam menjalankan peran sebagai garda terdepan pada masa bencana. Operasi ini bukan hanya upaya teknis, tetapi juga wujud pengabdian terhadap keselamatan masyarakat,” tegas Irjen Pol Agus.

Ia juga mengapresiasi dedikasi personel di lapangan.

“Kehadiran Polantas menjadi representasi negara dalam memberikan perlindungan pada situasi sulit yang dihadapi warga. Saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran atas dedikasi yang telah diberikan. Melalui kerja keras dan sinergi, diharapkan pemulihan wilayah terdampak dapat berjalan lebih cepat dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan aman,” pungkasnya.

ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *