JAKARTA — Penanews.co.id – Menteri Agama Nasaruddin Umar meresmikan pembangunan Kampus Peradaban Qur’ani Internasional Universitas PTIQ Jakarta. Peresmian ditandai dengan pemukulan bedug yang dilakukan bersama Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Al-Qur’an, Pontjo Sutowo, Selasa (23/9/2025).
Dalam sambutannya, Menteri Agama menyampaikan bahwa kampus ini merupakan kampus keenam PTIQ yang dirancang tidak hanya sebagai pusat pendidikan dan kajian Al-Qur’an, tetapi juga sebagai pusat kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban modern. Ia menekankan pentingnya lokasi pembangunan di Rorotan yang dinilai strategis untuk kegiatan akademik serta pengembangan fasilitas asrama mahasiswa.
“Kampus ini kita bayangkan sebagai Baitul Hikmah masa kini, sebagaimana mercusuar ilmu pengetahuan pada masa kejayaan Islam abad ke-7 hingga 13. Dari sinilah kita harap lahir para ilmuwan yang dapat berkontribusi besar bagi umat dan bangsa,” ujar Nasaruddin, dikutip laman resmi Kemenag,.Selasa (23/09/2025).
Menag juga mencontohkan dua tokoh besar yang menjadi inspirasi bagi PTIQ, yakni Jabir bin Hayyan, dikenal sebagai Bapak Ilmu Kimia, serta Ar-Razi, seorang dokter dan ilmuwan Persia yang dianggap sebagai peletak dasar rumah sakit modern.
“Sosok-sosok inilah yang akan menjadi pijakan dalam pengembangan fakultas-fakultas baru di kampus ini, termasuk kedokteran, teknik, serta matematika dan ilmu pengetahuan alam,” ujar Nasaruddin.
Menteri Agama juga mengusulkan agar kampus ini ke depannya diberi nama “Kampus Ibnu Sutowo” sebagai penghormatan terhadap jasa almarhum ayah Pontjo Sutowo yang berperan besar dalam pendirian PTIQ.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, turut menyambut baik pembangunan kampus ini. Menurutnya, keberadaan PTIQ di kawasan Rorotan sangat relevan secara sosial karena daerah tersebut masih memiliki ketimpangan ekonomi yang tinggi, sebagaimana tercermin dalam indeks gini ratio.
“Dua hingga tiga dekade ke depan, saya ingin melihat PTIQ menjadi kampus terbaik dalam bidang Al-Qur’an sekaligus ilmu pengetahuan. Dengan hadirnya PTIQ di Tanjung Priok, saya berharap generasi muda di wilayah ini dapat terinspirasi untuk mengangkat derajat melalui pendidikan,” tutur Pramono.
Peresmian ini menjadi tonggak baru bagi PTIQ dalam upaya mengintegrasikan kajian Al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan modern, sekaligus mempertegas komitmen Kementerian Agama dalam membangun generasi Qur’ani yang berdaya saing global.[]





