Ketum BPI KPNPA RI Desak Prabowo Perintah Kejagung Usut Tuntas Mafia Minyak di Pertamina dan Pelaku Dihukum Mati

by
Ketua Umum BPI KPNPA RI Rahmad Sukendar | Foto Ist

JAKARTA — Ketua Umum BPI KPNPA RI Rahmad Sukendar meminta kepada Presiden Prabowo untuk memberikan perintah khusus kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin sikat habis mafia minyak BBM di Pertamina

Gebrakan Kejaksaan dengan melakukan pemeriksaan dan penahanan terhadap Direktur Utama Patra Niaga Pertamina sebagai pintu masuk dalam mengungkap aktor dari Mafia Minyak BBM yang melakukan korupsi Berjamaah Di Pertamina

Rahmad Sukendar juga meminta pemerintah untuk turunkan Harga BBM Dan Lenyapkan Semua Koruptor Dipertamina sampai ke tingkat di Kementrian

Sangat mustahil Jajaran Kementerian dan Pertamina tidak mengetahui adanya oplosan minyak pertalite menjadi minyak pertamax dan tentunya ada aliran dana dari hasil korupsi tersebut yang mengalir ke lingkaran penguasa negara

Ini satu ujian untuk Kejaksaan dapat membongkar jaringan penjahat korupsi Berjamaah di Pertamina

Lebih lanjut Rahmad Sukendar kembali memberi apresiasi dan dukungan kepada Kejaksaan Agung sudah berhasil mengungkap korupsi di PT Pertamina Patra Niaga

Rahmad Sukendar juga mengutuk keras terhadap pelaku koruptor berjamaah di tubuh Pertamina, karena akibat ulah mereka memicu kenaikan harga BBM di Indonesia, dan menambah penderitaan masyarakat ditengah ketidakpastian ekonomi.

Kita melihat Jaksa Agung ST Burhanuddin di era pemerintah Prabowo sudah unjuk taring nya dengan mengungkap kasus korupsi besar di Badan Usaha Milik Negara dan ini tentu nya harus mendapatkan apresiasi serta dukungan dari semua elemen masyarakat

Kerja cepat dari Kejaksaan Agung harus diikuti jajaran kejaksaan didaerah untuk segera bergerak cepat dalam mengungkap kasus korupsi yang sudah merajalela ini

Sebagai bentuk dukungan dari BPI KPNPA RI meminta kepada Pemerintah untuk berani menerapkan hukuman Mati kepada Para Koruptor atas fenomena marak nya mega korupsi di tubuh perusahaan milik negara, PT. Pertamina Sub Holding dan anak perusahaan, PT. Pertamina Patra Niaga, yang merugikan keuangan negara sebesar Rp 193 Triliun rupiah. Tegas Sukendar

Baca Juga:  Mayat Pria Tanpa Kepala di Jombang Dikonfirmasi Korban Digorok Hidup hidup

Sampai saat ini, proses hukum masih berjalan di Kejaksaan agung Republik Indonesia, dan penyidik dari Jampidsus telah menetapkan direktur utama PT. Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, sebagai tersangka bersama beberapa orang petinggi di pertamina dan perusahaan swasta.

Korupsi kegiatan pengadaan impor minyak mentah ditubuh PT. Pertamina Sub Holding itu pun memantik kemarahan masyarakat Indonesia juga dari Ketum BPI KPNPA RI mengatakan bahwa dampak kelakuan jahat para petinggi di Pertamina telah menambah penderitaan masyarakat Indonesia, khususnya kalangan bawah.

“Kejahatan koruptor di PT. Pertamina Sub Holding dan anak perusahaan nya, PT. Pertamina Patra Niaga telah sebabkan penderitaan masyarakat selama puluhan tahun. Pantesan harga BBM terus melambung tinggi, pakai barcode segala lagi untuk membatasi hak masyarakat mendapatkan subsidi, sementara para bajingan itu se enaknya merampok tanpa perikemanusiaan merampok kekayaan negara, dengan memperkaya diri mereka dan kelompok mereka ” ungkap Sukendar dalam rilisnya yang di terima penanews.co.id Kamis, (27/02/2025) malam.

Ia pun meminta pemerintahan Prabowo Subianto segera menurunkan harga BBM, di Indonesia, khususnya yang bersubsidi sebagai bentuk rasa keadilan atas penderitaan masyarakat selama ini akibat ulah petinggi di tubuh PT. Pertamina yang sudah merampok kekayaan negara dan hak masyarakat Indonesia bertahun-tahun.

“Turunkan harga BBM ke 6000/liter. Dan hukum mati saja semua pelaku korupsi di Pertamina. Selama ini mereka berlagak seolah-olah paling memikirkan negara, dengan menaikkan harga BBM dan mewajibkan masyarakat menggunakan barcode untuk membatasi pembelian BBM. Ternyata tujuannya adalah untuk merampok dengan menaikkan harga dan membatasi hak masyarakat agar kuota subsidi dapat mereka curi untuk memperkaya diri mereka” Lanjut Sukendar

Rahmad Sukendar yang dikenal sangat keras dalam menyuarakan suara untuk kepentingan masyarakat itu, pun berharap agar seluruh masyarakat di Indonesia dapat menuntut hal yang sama disemua daerah, yaitu pemerintah segera menurunkan harga BBM ke 6000/liter untuk mengembalikan kerugian masyarakat yang selama bertahun-tahun telah membeli BBM dengan harga tinggi.

Baca Juga:  Eks Ketua PN Surabaya Ditangkap Kejagung Terkait Kasus Vonis Bebas Ronald Tannur

“Sekarang ini hanya tinggal masyarakat yang memiliki kekuatan untuk menjaga negara ini. Anggota DPR dan Kepolisian sudah tidak dapat dipercaya masyarakat. Penegak hukum hanya tinggal Kejaksaan dan KPK yang masih bisa dipercaya dan ditunggu masyarakat untuk membuktikan lembaganya sebagai penindak kejahatan korupsi

Sudah Saatnya masyarakat Indonesia bergerak dan mendesak pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mengembalikan harga BBM kepada yang wajar dan menghukum mati semua petinggi PT Pertamina, yang korupsi dan perusahaan swasta, yang melibatkan broker dan mafia minyak Riza Chalid” Sebutnya.

Hingga saat ini, Kejaksaan Agung telah menetapkan 9 tersangka, antara lain, Riva Siahaan (Dirut PT. Pertamina Patra Niaga), SDS, direktur Feedstok and produk, Optimization PT. Kilang Pertamina Internasional, YF, sebagai Dirut PT. Pertamina Internasional Shipping, AP, Dan lain-lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *