JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah mempersiapkan alokasi spektrum frekuensi radio sebesar 80 MHz pada pita 1,4 GHz guna mendukung penyediaan layanan internet murah.
![](https://penanews.co.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-11-at-19.31.14.jpeg)
Spektrum ini akan dialokasikan untuk kebutuhan Broadband Wireless Access (BWA) dan rencananya akan segera dilelang dalam waktu dekat.
Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni, menjelaskan bahwa frekuensi ini akan dimanfaatkan untuk layanan internet rumah serta mendukung sektor pendidikan dan kesehatan.
![](https://penanews.co.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-09-at-18.52.48.jpeg)
“Ya, karena ini kan apa ya sebagai akses ya kelihatannya dari teknologi yang menurut ITU ini benar-benar bisa memberikan aspek yang murah kepada masyarakat. Itu dari kajian sih,” ujar Wayan ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, dikutip Senin (10/2/2025).
Menurut Wayan, kajian dari International Telecommunication Union (ITU) menunjukkan bahwa teknologi ini mampu memberikan layanan internet dengan biaya yang lebih murah.
![](https://penanews.co.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-08-at-22.33.22.jpeg)
Pemerintah menargetkan kecepatan layanan internet bagi penyedia BWA mencapai 100 Mbps dengan tarif berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu per bulan.
“Kalau tarif Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu lah harapan kami. Jadi ingat ini bukan untuk seluler. Jadi sebenarnya kalau mereka akan membangun di sini, dia harus bawa fiber optik dulu, lalu dia naikkan [pancarkan] ke rumah-rumah lewat akses internet,” kata Wayan.
“Harapan kami tarifnya sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu. Ini bukan untuk layanan seluler, melainkan untuk internet rumah. Penyedia layanan harus membangun infrastruktur fiber optik terlebih dahulu, kemudian memancarkan sinyal ke rumah-rumah,” papar Wayan.
Ia menjelaskan bahwa internet murah ini solusinya adalah dengan melelang frekuensi 1,4 Ghz. Karena itu, lelang frekuensi 1,4 Ghz yang ingin didahulukan. Kemungkinan target lelang ini akan dilaksanakan pada minggu ketiga Februari 2025.
![](https://penanews.co.id/wp-content/uploads/2024/11/WhatsApp-Image-2024-11-24-at-12.30.26.jpeg)
“Kalau peraturan menterinya bisa segera sesuai jadwal, kemungkinan minggu ketiga Februari,” kata Wayan.
Ia menyebut bahwa pihaknya akan mengundang semua perusahaan yang memiliki izin jaringan tetap Packet Switched. “Nanti operator yang memiliki izin itu kami akan undang,” jelasnya. Khusus untuk jartap [jaringan tetap] block packed switch. Bukan untuk seluler ya, seluler nanti diberikan lagi,” imbuhnya.
Ketika ditanya mengenai berapa pemenang, melihat konsep yang ada saat ini, frekuensi 80 Mhz dibagi untuk tiga blok wilayah. Dengan demikian kemungkinan pemenang masih tiga.[]
Sumber CNBC Indonesia
![](https://penanews.co.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-10-at-16.25.42.jpeg)
![Redaksi](https://penanews.co.id/wp-content/uploads/2024/07/cropped-IMG-20240202-WA0023-removebg-preview-100x100.jpg)