BANDA ACEH — Anak Baru Gede 17 tahin Pemain sepak bola Spanyol Lamine Yamal telah menunjukkan kelasnya di dunia persepakbolaan dengan mengantar Spanyol ke vinal UEFA Nation League 2025 yang berhadapan dengan Poltugal yang menurunkan bintangnya Cristian Ronaldo. namun Yamal gagal mengantar Negaranya menjadi juara dan harus puas di Runner up
Duel tersebut berlangsung di Allianz Arena, Muenchen, Jerman, Minggu (8/6/2025) waktu setempat atau Senin dini hari WIB.
Hasil kekalahan spanyol darimportugal, membuat bintang muda sepak bola Yamal kurang puas dan menunjukkan sikap Kontroversial saat penyerahan trophi juara Nations League 2025 yang diterima dan diangkat Ronaldo.

“Lamine Yamal melakukan tindakan kontroversial selama upacara penghargaan ketika dia meninggalkan stadion saat C. Ronaldo mengangkat trofi Nations League,”tulis media Vietnam, Dantri.com.vn.
Lamine Yamal tampil sangat percaya diri menjelang final Nations League melawan Portugal. Pemain muda itu bahkan mengirim pesan menantang C. Ronaldo. Namun, pemain ajaib sepak webola Spanyol itu menjalani pertandingan yang mengecewakan.
“Yamal benar-benar kalah telak dari “asuhan” bek kiri asal Portugal, Nuno Mendes. Dalam pertandingan ini, Yamal hanya melepaskan 2 tembakan tepat sasaran dan 1 assist. Whoscored hanya memberi bintang kelahiran 2007 itu skor 7,23. Ini merupakan skor rata-rata dibandingkan dengan para pemain di lapangan”.tulis.Dantri.com.vn.
Yamal bahkan kalah pamor dari pemain veteran C. Ronaldo. Pemain bernomor punggung 7 itu menyumbang gol penyeimbang 2-2, yang menjadi modal untuk membantu Portugal menang dalam adu penalti nanti dan menjadi juara.
Usai pertandingan, Yamal juga sempat melakukan aksi kontroversial saat seremoni penyerahan penghargaan. Tepatnya, saat C. Ronaldo mengangkat trofi juara, seluruh tim Spanyol berdiri dan menyaksikan dengan khidmat, bahkan ada yang bertepuk tangan. Namun, Yamal jelas-jelas menunjukkan kekecewaannya. Ia mencopot medalinya, langsung masuk ke dalam terowongan, dan tidak ikut dalam seremoni penyerahan penghargaan.

Hal ini telah memicu beragam pendapat dari komunitas daring. Banyak orang percaya bahwa Yamal perlu belajar menghargai lawan-lawannya agar dapat menjadi pemain hebat di masa mendatang. Mereka menekankan bahwa ini adalah sikap buruk seorang pecundang.

“Saya benar-benar khawatir dengan kesombongan Yamal,” tulis seseorang di Twitter. “Dia perlu tumbuh dewasa saat kalah.” Yang lain menulis: “Dia masih anak-anak dan perlu belajar bagaimana bersikap saat kalah.”kutip Dantri.com.vn
Akun lain menyatakan: “Begitulah perilaku anak laki-laki berusia 17 tahun. Bagaimanapun, tidak peduli seberapa berbakatnya dia, dia tetaplah seorang anak.”
Yang keempat menulis: “Yamal perlu dihukum karena tidak menghormati lawannya. Dia tidak hanya masuk ke terowongan tetapi dia juga melepas medalinya.”
Orang kelima berkomentar: “Mohon maafkan Yamal. Dia baru berusia 17 tahun.”
C. Ronaldo tidak menyalahkan Yamal. Sebaliknya, superstar asal Portugal itu tetap memberikan pujian kepada juniornya seusai pertandingan. CR7 berkata: “Saya yakin Yamal akan memenangkan banyak gelar di masa mendatang. Dia adalah fenomena di dunia sepak bola. Karier Yamal masih sangat panjang. Saya yakin anak ini akan memenangkan banyak gelar Nations League di tahun-tahun mendatang.”
Ini adalah kali pertama Yamal kalah di final sepanjang kariernya. Oleh karena itu, banyak orang yang menilai bahwa pemain ini perlu mengasah kemampuannya, terutama saat ia gagal, agar kariernya bisa berkembang.
Partai puncak UEFA Nations League akhirnya dimenangkan Selecao das Quinas lewat babak adu penalti.
Berkat kemenangan ini, Portugal berhasil mengukuhkan diri sebagai tim tersukses di UEFA Nations League.
Koleksi trofi mereka di turnamen ini menjadi 2, satu lebih banyak dari Prancis dan Spanyol.
Sementara bagi Ronaldo, ini menjadi trofi internasional ketiga dalam kariernya setelah EURO 2016 dan UEFA Nations League 2018-2019.[]
