M. Syaqi Mahasiswa UIN Ar-Raniry Raih Juara 1 MHQ Tingkat Nasional Tahun 2025 di Bekasi

by
M. Syaqi Dibran Pratama, Juara MHQ Nasional Tahun 2025 | Foto Istimewa

BANDA ACEH – M. Syaqi Dibran Pratama, mahasiswa Program Studi Perbandingan Mazhab Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry Banda Aceh, berhasil meraih juara pertama dalam ajang Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) tingkat nasional yang digelar di Bekasi, Jawa Barat, pada 25-26 Januari 2025.

Keberhasilan tersebut mengantarkan Syaqi meraih hadiah uang pembinaan sebesar Rp20 juta dan hadiah umrah.

Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr Mujiburrahman MAg menyampaikan apresiasi prestasi yang diraih Syaqi. Menurutnya, pencapaian tersebut tidak hanya membanggakan bagi UIN Ar-Raniry tetapi juga menjadi bukti bahwa kampus ini terus melahirkan generasi Qur’ani yang berprestasi. 

“Hebat dan kami sangat bangga atas capaian M. Syaqi Dibran Pratama. Prestasi ini menunjukkan komitmen mahasiswa UIN Ar-Raniry dalam menghafal dan memahami Al-Qur’an,” kata Prof. Mujiburrahman, Rabu (29/1/2025). 

“Semoga keberhasilannya menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi dan mengembangkan potensi terutama di bidang keagamaan dan akademik,” tambah sang Profesor.

UIN Ar-Raniry, lanjutnya, akan terus mendukung pengembangan program tahfiz di lingkungan kampus dengan meningkatkan fasilitas serta memberikan pembinaan kepada mahasiswa yang memiliki minat dalam menghafal Al-Qur’an

Syaqi, yang merupakan anak dari pasangan Dedi Musliadi dan Nurita, memiliki rekam jejak prestasi yang luar biasa. Sebelumnya, ia pernah meraih juara pertama dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) cabang 30 juz tingkat Provinsi Aceh dan juara dua dalam MHQ 30 juz tingkat nasional yang diselenggarakan secara daring di Jakarta.

Lahir di Banda Aceh 18 tahun lalu, Syaqi yang kini berada di semester II ini, adalah alumni Ma’had Daarut Tahfidz Al-Ikhlas di jenjang SMP dan SMAIT Al-Arabiyah, Aceh Besar. Selain menghafal Al-Qur’an, ia juga menguasai hadist Umdatul Ahkam dan fasih berbahasa Arab.

Baca Juga:  IPM Kota Banda Aceh Tahun 2023, di atas rata-rata nasional

Sejak berusia 12 tahun, Syaqi mulai menghafal Al-Qur’an dengan dukungan penuh dari keluarganya. Meskipun orang tuanya bukan penghafal Al-Qur’an—ayahnya seorang wiraswasta dan ibunya seorang ibu rumah tangga—mereka selalu memberikan motivasi agar ia tetap istiqamah dalam menghafal dan memahami kitab suci.

Dalam menjaga hafalannya, Syaqi memiliki metode yang disiplin. Ia menekankan pentingnya memperbaiki niat, menetapkan target hafalan harian, serta menjaga konsistensi dengan mengulang hafalan pada waktu-waktu mustajab seperti setelah Maghrib, Isya, sebelum Subuh, dan setelah Subuh.

Selain itu, ia juga menjaga pola makan dan menghindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi. 

“Yang utama niat lurus, menetapkan target hafalan serta menjaga kedisiplinan. Selain itu, menjaga pandangan dari hal-hal yang tidak baik dan mengonsumsi makanan sehat juga sangat membantu,” kata Syaqi.[>

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *