Mahfud mundur dari Menko Polhukam, siapkah Penggantinya pilihan Jokowi di Tahun Politik?

by
by

Jokowi dinilai akan memilih sosok yang dengat dengan dirinya dari kalangan purnawirawan untuk jadi pengganti Mahfud sebagai Menko Polhukam. (Detikcom/Rengga Sancaya)


JAKARTAPenanews.co.id — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sesuai janjinya menyerahkan permohonan pengunduran diri pada Kamis (01/02/2024) kepada Bapak Presiden Joko Widodo, di Istana Kepresidenan Jakarta,

Permohonan tersebut berkaitan dengan pengunduran dirinya dari Jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam)

Dilansir CNNIndonessia, Mahfud menyebut ada tiga poin utama dalam surat pengunduran dirinya tersebut. Ia mengaku bertemu sekitar 10 menit dengan Jokowi. Calon wakil presiden nomor urut 3 itu menyebut berbicara dari hati ke hati dengan Jokowi.

Posisi Menko Polhukam di kabinet sangat strategis selama ini. Apalagi di tahun politik 2024 yang tengah memanas saat ini. 

Spekulasi soal sosok pengganti Mahfud pun mulai muncul. Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul mengamini jika kursi Menko Polhukam merupakan jabatan krusial dalam pemerintahan, terutama di Pemilu 2024.

Ia pun memprediksi posisi tersebut akan diisi oleh orang baru alias bukan ad interim. Menurutnya, pengganti Mahfud harus orang punya kompetensi yang sama.

“Saya kira akan penting dan krusial ya. Saya berpendapat berpeluang besar diisi oleh sosok baru walaupun namanya lama. Karena memang sekarang punya hajatan besar, konstelasi politik semakin panas,” ujar Adib saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (2/2).

Adib berpendapat pemilihan Menko Polhukam akan menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian publik. Sebab, peran jabatan tersebut akan berpengaruh pada kestabilan keamanan negara di tengah konstelasi politik yang semakin memanas.

Ia memprediksi kemungkinan Jokowi akan menunjuk seseorang yang memiliki latar belakang militer ataupun purnawirawan.

Baca Juga:  Sirekap Pilpres Data masuk 74 Persen: Suara Prabowo-Gibran 58,91 Persen, masih mengungguli Anies dan Ganjar

Namun, Adib meyakini sebagian masyarakat akan menyangsikan pilihan Jokowi. Menurut dia, saat ini banyak pihak yang secara langsung atau tidak langsung sudah terafiliasi dengan politik.

Selain itu, Jokowi belakangan juga dinilai condong kepada salah satu peserta Pilpres 2024. Oleh sebab itu, ia menilai momentum ini dapat menjadi ajang pembuktian Jokowi sebagai negarawan dan bersikap netral di Pemilu 2024.

Jokowi, lanjut Adib, perlu menunjuk sosok yang minim afiliasi dengan politik dan memiliki rekam jejak yang kompeten dalam bidang polhukam. Namun, di lain sisi, ia mengamini bahwa penunjukkan menteri merupakan hak prerogatif presiden.

“Saya sarankan ke Pak Jokowi agar dalam mengganti Menko Polhukam harusnya memang sosok itu harus steril, minimal lebih sedikit mudaratnya untuk meminimalisir polemik,” kata Adib.

“Ini bisa menjadi sebuah momentum untuk menunjukkan sifat adil. Sosok itu seminimal mungkin resistensinya kecil dan tidak punya kaitan dengan paslon yang sedang berlaga,” ucapnya.

Potensi orang militer dan terdekat Jokowi
Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM), Mada Sukmajati, menilai kemungkinan besar sosok yang akan menjadi Menko Polhukam adalah mereka yang memiliki kedekatan dan dipercaya penuh oleh Jokowi.

Mada pun menilai keputusan sosok pengganti Mahfud juga tergantung sejauh mana Jokowi akan turun gelanggang pada Pilpres 2024, baik untuk rencana satu putaran maupun dua putaran.

“Saya kira kalau kebutuhannya seperti itu, saya kira pilihannya ada pada figur tentara atau polisi yang bisa mengamankan posisi itu,” kata Mada kepada CNNIndonesia.com, Kamis (1/2).

Apalagi saat ini sudah mulai muncul gerakan dari sejumlah civitas akademika yang mengeluarkan petisi yang mendesak Jokowi agar kembali menjadi teladan dalam etika dan praktik kenegarawanan.

Baca Juga:  TASPEN Siap Cairkan Gaji Ke 13 Untuk Penerima Pensiun Mulai 3 Juni 2024

Gesekan di masyarakat itu menurut Mada perlu segera diantisipasi dalam pemerintahan Jokowi yang akan berakhir tahun ini. Dengan demikian, posisi Menko Polhukam sangat strategis dan berbahaya jika diisi oleh orang sembarangan.

“Saya kira itu ada pada mereka yang dekat dan mungkin punya kepercayaan tinggi dari Jokowi. Agak terlalu berisiko kalau itu diserahkan kepada mereka yang berasal dari parpol ya,” ujar dia.

Di sisi lain, untuk jangka pendek, Mada menilai kemungkinan Jokowi hanya akan menunjuk menteri ad interim, alias menteri yang sudah berada di kabinet dan menggantikan sementara posisi yang baru saja dilepas oleh Mahfud itu.

Namun, apabila Pilpres 2024 berlangsung dua putaran, maka Mada memprediksi Jokowi akan menunjuk menteri tetap atau sekaligus melakukan reshuffle alias perombakan kabinet.

“Ya, saya kira ada banyak lah ya beberapa nama. Tapi saya tidak mau sebut. Tapi ada beberapa nama terutama dari purnawirawan, saya kira juga punya potensi,” ujar Mada.[]

Baca juga; Hadiri Flash Predominance SMA Modal Bangsa, Pj Bupati Iswanto Serahkan Bantuan

Baca juga; Khutbah Jumat: Bulan Mulia dan Upaya Memaksimalkan Keutamaannya

Baca juga; Saat Hamas mempertimbangkan proposal gencatan senjata, Penjajah Israel mengalihkan serangan Gaza ke Rafah

Baca juga; Pj Bupati Mahdi Buka Musrenbang Pante Ceureumen

Baca juga; DLH Aceh Besar Lakukan Aksi Satu Jam Memungut Sampah di Kajhu

Baca juga; Wakili Pj Bupati, Kadis Perpusip Aceh Besar Resmikan Rumah Baca

Baca juga; Janggal Kematian Siswa di Pacitan, Kejang-kejang Usai Minum Kopi

BACA SELENGKAPNYA KLIK DISINI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *