MENJADI MUKHLIS.

by

’dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al Baqarah,216)

Goresan kalam kali ini terilhami dari situas Aceh akhir-akhir ini dan juga kondisi di Indonesia saat ini pasca pelantikan kepala daerah dan juga setelah 100 hari lebih pemerintahan Presiden Prabowo dengan kebijakan penghematan anggaran negara alias efisiensi disana sini yang sungguh suatu ujian bagi kita sebagai hamba yang tak berdaya di hadapan kenyataan selain mengharapkan pertolongan lewat untaian bait bait doa disepenggal malam bahkan saat mentari setombak pagi.

Kenyataan hidup tidak selalu berjalan sesuai dengan harapan. Ada saatnya kita dihadapkan pada kenyataan yang begitu menyakitkan, membuat hati terasa berat dan sulit untuk menerima. Namun, dalam setiap ujian, ada pelajaran berharga yang bisa kita petik. Kunci untuk melewati masa-masa sulit ini adalah dengan mengedepankan sikap ikhlas. Dengan sikap ikhlas, hati kita bisa lebih rela, tenang, dan mampu berdamai dengan kenyataan yang belum bisa berpihak kepada kita.

Ikhlas adalah berusaha agar segala niat dan tujuan dari perbuatan itu hanya dipersembahkan kepada Allah semata. Ikhlas memang perbuatan yang amat berat, karena masih ada sebagian manusia yang menjadikan amal ibadah sebagai cara untuk mendapat kehormatan dari orang lain. Ikhlas sering diartikan sebagai keikhlasan hati dalam beribadah kepada Allah SWT tanpa mengharapkan pujian atau penghargaan dari manusia. Ikhlas dapat merujuk pada niat yang tulus murni dalam melakukan suatu amal shaleh, tanpa ada anasir lain atau kepentingan yang terselubung dibalik beningnya hati. Karena ikhlas itu berat, maka Ikhlas itu Penting karena pahala orang yang ikhlas itu sangatlah besar.

Dalam ajaran Islam, keikhlasan terhadap ketetapan Allah SWT merupakan salah satu prinsip dasar iman. Memiliki keikhlasan terhadap ketetapan Allah SWT, seorang muslim dapat merasakan kedamaian dan ketenangan dalam qalbu dan selalu merasa yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya adalah kehendak Allah yang pasti membawa kebaikan. Ketetapan Allah adalah segala yang telah Allah tetapkan untuk terjadi dalam kehidupan manusia dan alam semesta ini, baik itu kebaikan maupun dalam bentuk bencana. Setiap ketetapan Allah SWT pasti memiliki hikmah dan mau’idhah yang mungkin tidak bisa kita pahami dengan logika secara langsung.

Baca Juga:  Pemerintah Tetapkan Idul Adha1445 H Jatuh pada 17 Juni 2024

Keikhlasan seseorang tidak dapat diketahui orang lain, meski diantara kita sekalipun telah banyak beramal dan mengatakan melalui lisannya bahwa dirinya betul-betul ikhlas. Sebab, ikhlas merupakan perbuatan hati, sedangkan hati yang paling tahu adalah Allah SWT. Dengan demikian, seseorang yang ingin menjadi mukhlis harus mengawali niatnya untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Hal ini menjelaskan bahwa mukhlis harus dijadikan sebagai bagian dari kepribadian seorang mukmin. Tetapi lebih dari itu, mukhlis juga merupakan indikator kekuatan iman seorang mukmin kepada Allah SWT. Untuk mengetahui seorang itu mukhlis ada indicator yang dapat digunakann antara lain;

1. Tak melambung jika disanjung, takkan tumbang jika hati tersakiti. Hal ini disebabkan karena adanya kemantapan hati, bahwa apa yang telah atau sedang kita lakukan sudah sesuai dengan syariat Islam, dan cukup Allah SWT sajalah yang membalas amal perbuatan tersebut;

2. Selalu ingin berbuat baik dalam setiap kesempatan. Semangat ini di landasi oleh Hasrat untuk meningkatkan kualitas diri dengan semakin baik amal yang dilakukan, maka Allah SWT akan membalasnya lebih baik pula;

3. Selalu berhasrat untuk berbuat amal kebajikan. Hasrat ini didasari oleh keyakinan bahwa setiap amal kebaikan yang dilakukan akan dapat melahirkan amal kebaikan yang lainnya. Dengan demikian, indikator pribadi yang mukhlis dalam hal ini adalah tumbuhnya sikap kecanduan untuk selalu beramal kebaikan.

Di dalam buku “Kuliah Akhlaq”, Profesor Yunahar Ilyas menguraikan dampak dari pribadi yang mukhlis:

1. Seseorang tidak akan pernah merasa sombong ketika berhasil. Seorang hamba yang mukhlis sadar betul bahwa keberhasilan yang diperolehnya hanyalah pemberian dari Allah SWT;

2. Seseorang yang gagal dalam usahanya tidak akan pernah berputus asa. Hamba yang mukhlis menyadari bahwa kegagalan itu adalah kehendak Allah SWT, yang memiliki hikmah kebaikan bagi dirinya yang belum bisa ia pahami pada saat kegagalan itu terjadi. Selain itu, kegagalan tersebut juga disadari sebagai sebuah ujian bagi dirinya;

Baca Juga:  Kadaker Mekkah Himbau Jemaah Haji Laksanakan Umrah Wajib Pukul 10 Malam atau 9 Pagi 

3. Seseorang tidak lupa diri di saat menerima pujian, dan tidak mundur karena seorang hamba yang mukhlis merasa bahwa pujian yang diharapkan hanyalah dari Allah SWT, dan yang paling ditakutkan adalah mendapatkan kemurkaan dari-Nya;

4. Seorang hamba yang mukhlis selalu bersemangat dalam beramal.

Sangat besar dampak yang akan diperoleh oleh seorang hamba yang memiliki sifat mukhlis. Untuk itu, menjadi penting bagi kita agar selalu dan terus-menerus berusaha menjadi seorang yang mukhlis. Lantas, apa yang bisa dilakukan agar kita menjadi seorang hamba yang mukhlis? Kunci pokok untuk menjadi seorang hamba yang mukhlis terletak pada kata ikhlas. Mengingat, ikhlas adalah penentu di dalam kita berislam. Ikhlas adalah buah dan intisari dari iman. Untuk menjadi mukhlis, maka hal mendasar yang perlu diperbaiki adalah keimanan kita kepada Allah SWT.

Akhirnya, marilah kita coba renung kembali setiap amal yang telah dilakukan. Sudahkan sesuai harapan Allah mengharap balasan dan ridha Allah SWT. Adakah rasa kecewa yang muncul pada hati kita dalam menerima realitas saat ini? Pernahkah kita kecewa setelah menerima kenyataan hari ini?. Jika yang berkembang dalam hati adalah perasaan ridha mengharap ridha Allah SWT, maka doronglah semangat diri kita, bahwa berbuat amal dengan mengharap ridha Allah SWT adalah yang terbaik bagi kita. Amin***************** ——————

≠=======================================≠

Ditulis Oleh Juhaimi Bakri SAg, MPd, Kepala Seksi Bina Haji dan Advokasi Haji Reguler Kanwil Kemenag Aceh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.