Mualem-Dek Fadh Siap Berkolaborasi dengan Media untuk Membangun Aceh

by
Juru Bicara Mualem-Dek Fadh, Ampon Man, menyampaikan rencana strategis pemerintahan Mualem di kafe Gampong Pango Raya, Banda Aceh, Selasa 24 Desember 2024

BANDA ACEH – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih untuk periode 2025-2030, Mualem-Dek Fadh, menyatakan kesiapannya untuk menjalin kerja sama dengan media dalam rangka membangun Aceh secara bersama.

Komitmen ini disampaikan oleh Juru Bicara Mualem-Dek Fadh, Teuku Kamaruzzaman , dalam acara yang diadakan di kafe Gampong Pango Raya, Banda Aceh, pada Selasa (24/12/2024).

Ampon Man sapaan akrab untuk Teuku Kamaruzzaman mengatakan bahwa pasangan Mualem-Dek Fadh berkomitmen untuk memimpin Aceh menuju kemakmuran dan keadilan melalui semangat kebersamaan, transparansi, dan kolaborasi.

Dalam kesempatan tersebut, tim juru bicara pemerintah Aceh juga memaparkan berbagai langkah strategis yang akan diambil untuk mewujudkan visi besar pembangunan Aceh.

Mantan juru runding GAM itu menekankan pentingnya peran media dalam mendukung komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat. Untuk memastikan informasi yang disampaikan tetap jelas, kredibel, dan tidak menimbulkan kesimpangsiuran, Mualem-Dek Fadh berencana membentuk tim komunikasi media yang solid, serta menunjuk juru bicara yang bertanggung jawab untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan kepada publik.

“Media adalah mitra penting dalam memastikan informasi yang kami sampaikan diterima dengan baik oleh masyarakat Aceh, tanpa adanya kebingungan,” kata Ampon Man.

Dalam pertemuan itu Ampon Man, mengungkapkan rencana besar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih untuk membentuk Tim Kerja Gubernur dan Wakil Gubernur setelah penetapan mereka sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh.

Tim ini, menurut Ampon Man, akan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk partai pengusung, relawan, akademisi, tokoh masyarakat, serta lembaga dan dinas terkait. Tujuan utama pembentukan tim ini adalah untuk merumuskan dan melaksanakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh, yang akan menjadi pedoman program kerja Mualem-Dek Fadh selama lima tahun ke depan.

“Pembangunan Aceh harus bersifat inklusif dan melibatkan semua elemen masyarakat, agar hasilnya bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” tegas Ampon Man dalam acara tersebut.

Baca Juga:  Pria Paruh Baya Asal Medan, Ditemukan Meninggal dalam Kamar Kos di Banda Aceh

Selain itu, Mualem-Dek Fadh juga menekankan pentingnya kebersamaan dalam menjalankan pemerintahan. Mereka berkomitmen untuk memperkuat hubungan antara Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat, agar program pembangunan di Aceh dapat selaras dengan Rencana Pembangunan Nasional (RPN).

Ampon Man juga menyampaikan bahwa hubungan yang lebih erat antara Aceh dan Jakarta diharapkan dapat menjadi contoh bagi hubungan antara pemerintah daerah dan pusat di Indonesia, dengan tujuan untuk mencapai perdamaian dan pembangunan yang berkelanjutan.

“Sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, kami ingin memastikan bahwa pemerintahan yang kami jalankan tidak hanya mengutamakan kepentingan Aceh, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi Indonesia secara keseluruhan. Kami akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat agar program pembangunan di Aceh dapat berjalan seiring dengan program nasional,” ujar Ampon Man mewakili Mualem-Dek Fadh.

Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan profesional, Mualem-Dek Fadh juga mengingatkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan birokrat lainnya untuk bekerja sepenuh hati untuk kepentingan rakyat, bukan demi jabatan atau kepentingan pribadi.

“Kami berharap tidak ada pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan perubahan pemerintahan untuk kepentingan pribadi. Semua promosi, demosi, dan mutasi ASN akan dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” tegas Ampon Man.

Ampon Man juga mengungkapkan bahwa Mualem-Dek Fadh akan segera melakukan evaluasi terhadap program-program yang telah dijalankan oleh pemerintahan sebelumnya, mulai dari masa Gubernur Nova Iriansyah hingga pejabat Gubernur saat ini. Evaluasi ini bertujuan untuk memahami peluang dan tantangan yang ada, serta merumuskan langkah-langkah pembangunan yang lebih tepat untuk masa depan Aceh.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *