JAKARTA – Penanews.co.id – Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil, mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk menetapkan bencana banjir yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai bencana nasional. Menurutnya, sejumlah wilayah mengalami kondisi yang sangat berat dan merenggut korban jiwa sehingga membutuhkan penanganan luar biasa dari pemerintah pusat.
“Banjir besar ini telah menelan korban jiwa, memicu penyakit kulit, memadamkan arus listrik di berbagai wilayah, dan mengakibatkan kerugian material serta immaterial yang tidak terhitung. Di Aceh, banjir akhir tahun ini merusak banyak barang elektronik dan kendaraan bermotor warga,” ujar Nasir dalam keterangannya, Kamis (27/11/2025).
Ia menjelaskan, kondisi di Aceh dan beberapa daerah lain, banjir menyebabkan banyak keluarga terjebak, akses darat terputus, hingga distribusi bantuan belum mampu menjangkau seluruh titik terdampak. Nasir menilai informasi yang beredar juga menggambarkan kondisi lapangan yang mengkhawatirkan.
Menurut Politikus PKS itu, penanganan bencana akan terhambat jika pemerintah pusat belum menetapkan status bencana nasional. Nasir mengatakan putusnya jalur darat di sejumlah wilayah mengakibatkan kelangkaan kebutuhan pokok sehingga memperparah kondisi warga.
Nasir Jamil mengatakan kondisi banjir telah memenuhi indikator yang diatur dalam regulasi kebencanaan Indonesia.
Menurut Anggota Dewan dari daerah pemilihan Aceh II itu mengatakan, berdasarkan aturan yang ada, penetapan bencana nasional dapat dilakukan jika terdapat korban dalam jumlah besar, kerugian material yang signifikan, cakupan wilayah terdampak yang luas lintas daerah, terganggunya fungsi pelayanan publik dan pemerintahan, hingga menurunnya kemampuan daerah dalam menangani bencana.
“Jika tidak segera ditetapkan sebagai bencana nasional, saya khawatir jumlah korban akan terus bertambah. Dengan kerendahan hati, saya meminta dan mendorong Presiden Prabowo Subianto untuk menetapkan status tersebut. Negara dan pemerintah pusat harus hadir, turun tangan, dan menyalurkan bantuan yang lebih besar serta terkoordinasi,” ujarnya.
Bencana banjir dan longsor terjadi hampir di seluruh wilayah Aceh. Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menetapkan Aceh berstatus tanggap darurat bencana.
“Hari ini saya Gubernur Aceh menetapkan status keadaan tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Aceh,” kata Mualem di Banda Aceh, dilansir Antara, Kamis (27/11).
Sumber detiknews





