TAKENGON – Penanews.co.id – Perjuangan Wakil Bupati Aceh Tengah, Muchsin Hasan, M.SP, dalam memastikan keselamatan dan pemulihan wilayah terdampak bencana nyaris merenggut nyawanya. Saat meninjau langsung kondisi masyarakat yang terisolir, sling tali yang digunakan untuk menyeberangi sungai Bergang Kecamatan Ketol sempat putus, menyebabkan Wakil Bupati hampir terjatuh ke sungai berarus deras dan berbatu dengan ketinggian hampir 10 meter, Rabu (24/12/2025).
Insiden tersebut terjadi ketika Wakil Bupati berupaya menyeberangi sungai demi mencapai wilayah terdampak. Arus sungai yang kuat dan bebatuan besar membuat situasi sangat berbahaya, Wabup Muchsin Hasan menggunakan tali sling bersama sepeda motor yang dikendarainya.
Namun, niat tulus untuk melihat langsung kondisi masyarakatnya yang terisolir membuat Muchsin Hasan tetap melanjutkan perjalanan.
Usai kejadian tersebut, Wakil Bupati Aceh Tengah melanjutkan peninjauan dengan menyusuri jalanan Kampung Bergang, Karang Ampar, dan Pantan Reduk, Kecamatan Ketol, menggunakan kendaraan roda dua, meski kondisi jalan masih dipenuhi lumpur sisa banjir dan longsor.

Hingga saat ini, ruas jalan Kampung Bergang menuju Kampung Karang Ampar dari Jembatan Ayun masih menyisakan 14 titik longsor, dengan 5 titik di antaranya merupakan longsor berat. Kondisi ini menyebabkan akses masyarakat sangat terbatas dan menghambat distribusi bantuan.
Alat berta yang sedang bekerja membuka akses jalan diharapkan proses pembukaan dan pemulihan jalan yang tertimbun longsor dapat berlangsung lebih cepat.
Setibanya di jembatan terputus yang menghubungkan ke Dusun Pantan Jerik, Wakil Bupati menerima laporan dari masyarakat bahwa dusun tersebut dihuni oleh sekitar 20 kepala keluarga (KK). Dampak banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu di Dusun Pantan Jerik sangat parah, di antaranya, 1 orang korban jiwa yang hingga kini belum ditemukan, 8 unit rumah tergerus arus sungai dan 1 unit menasah turut tergerus arus sungai.
Di sela kunjungan, Wakil Bupati Muchsin Hasan menyempatkan diri menyapa dan berdialog dengan masyarakat, menegaskan komitmen pemerintah untuk terus bekerja membuka keterisoliran wilayah tersebut.
“Kami akan tetap berusaha membuka keterisoliran wilayah ini secepatnya. Saat ini sudah ada satu alat berat dan dalam beberapa hari ke depan diharapkan dapat mulai beroperasi di wilayah ini”, tegas Muchsin.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah tidak tinggal diam menghadapi bencana, meski penuh risiko dan tantangan, upaya peninjauan langsung terus dilakukan demi memastikan keselamatan masyarakat serta percepatan pemulihan akses dan kehidupan masyarakat di wilayah terdampak.






