KUALA LUMPUR — Penanews.co.id – Organisasi masyarakat keturunan Aceh di Malaysia yang tergabung dalam Persatuan Melayu Berketurunan Acheh Malaysia (PERMEBAM) menyatakan kepeduliannya terhadap para korban banjir dan longsor di Aceh dengan menyiapkan bantuan tanggap darurat.
Dilansir pintoe.co, bantuan itu saat ini sedang dalam proses pengajuan permohonan resmi kepada Gubernur Aceh, Muzakkir Manaf, untuk membebaskan bea masuk atas bantuan kemanusiaan yang akan dikirim bagi korban banjir bandang di sejumlah kabupaten di Aceh.
Dalam surat tertanggal 1 Desember 2025 bernomor 01/12/2025/KHAS-PERMEBAM/X, organisasi yang dipimpin Datuk Mansyur Usman ini menyatakan inisiatifnya untuk meringankan beban masyarakat terdampak dengan mengirimkan berbagai kebutuhan pokok.
Bantuan yang akan disalurkan diantaranya berupa bahan makanan (sembako), obat-obatan, pakaian dan keperluan ibu dan bayi.
Bantuan tersebut direncanakan masuk melalui jalur laut dan udara, dengan titik masuk di Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Bandara Kualanamu (Sumatera Utara), Pelabuhan Bebas Sabang, Pelabuhan Krueng Geukueh (Aceh Utara), Pelabuhan Langsa, serta Kuala Lumpur International Airport (KLIA T1/T2).
Persatuan Keturunan Aceh Malaysia meminta agar pihak kepabeanan Republik Indonesia memberikan pengesahan pengecualian cukai masuk sehingga bantuan dapat diterima masyarakat tanpa hambatan birokrasi.
Surat permohonan yang ditandatangani oleh Pengurusi Persatuan Keturunan Aceh Malaysia VI, Datuk Mansyur Usman, juga ditembuskan kepada sejumlah pihak terkait, termasuk Duta Besar RI di Malaysia, Wisma Putra, Kastam Diraja Malaysia, Imigresen Malaysia, serta organisasi masyarakat Aceh di Medan dan Jakarta.
“Besar harapan kami kiranya dapat dimaklumi dan dipertimbangkan. Atas perhatian dan kerja sama Bapak, kami ucapkan terima kasih,” tulis Datuk Usman dalam suratnya.
Selain itu, Datuk Mansur juga mengatakan ada sejumlah pihak di Malaysia yang telah menghubungi dirinya dan meminta informasi dan data untuk membantu korban bencana banjir dan longsor yang menimpa 18 kabupaten/kota di Aceh.
“Kami akan membantu memfasilitasi agar bantuan dari Malaysia bisa segera masuk ke Aceh,” tambah Datuk Mansur saat dihubungi Pintoe.co, Selasa, 2 Desember 2025.
Datuk Mansyur juga mengatakan telah berkomunikasi langsung dengan Gubernur Muzakir Manaf dan menjanjikan permohonan bebas bea masuk segera diproses agar bantuan dapat segera masuk ke Aceh.
Langkah ini menunjukkan solidaritas diaspora Aceh di Malaysia terhadap saudara-saudara mereka di tanah kelahiran yang sedang menghadapi bencana banjir.[]





