LANGSA – Dua siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 4 Kota Langsa menjadi korban kekerasan fisik saat menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan setempat.
Kejadian tersebut terjadi pada Kamis, 13 Februari 2025, dan mengakibatkan kedua korban pingsan serta harus dilarikan ke rumah sakit.
Kedua siswi tersebut, yang berinisial T (17) dan A (16), diduga dipukul dan ditampar oleh seorang pegawai negeri sipil (PNS) berinisial NU.
Akibat insiden itu, korban mengalami memar di bagian kepala dan wajah. Selain luka fisik, kedua siswi juga dilaporkan mengalami trauma dan ketakutan yang mendalam.
Rabuno Wiranata, salah satu orang tua korban, menyatakan kekecewaannya atas kejadian tersebut. “Kami tidak menerima kejadian ini, terpaksa kami lapor polisi. Kami mohon pelakunya bisa diproses, sesuai hukum berlaku,” ujarnya.
Laporan resmi telah dibuat ke Kepolisian Resor (Polres) Langsa dengan nomor LP/B/70/11/2025/SPKT/Polres Langsa/Polda Aceh pada tanggal 13 Februari 2025. Pihak kepolisian kini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini.
Plt. Kacabdin Langsa, Sabri, mengakui kejadian tersebut saat dikonfirmasi beritamerdeka.net pada Jumat, 14 Februari 2025. “Tidak ada yang membenarkan tindakan tercela seperti yang dilakukan pegawainya,” katanya.
Sabri juga menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut dan memastikan bahwa pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).
“Pihak polisi dan DP3A sudah melakukan tindakan hukum pengamanan pelaku. Siswa itu sudah kita minta pedampingan,” ungkap Sabri.
Sumber beritamerdeka.net
