BENGKULU – Kabar mengenai tertangkapnya oknum pejabat Bengkulu dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengejutkan kalangan awak media. Berita ini langsung menyebar dan memicu rasa penasaran di kalangan masyarakat.
Informasi mengenai kejadian tersebut mulai terkuak pada Sabtu (23/11/2024) sore, setelah muncul laporan bahwa pejabat yang terjaring OTT tersebut dibawa ke Polresta Bengkulu. Keadaan di Mapolresta Bengkulu pun terlihat tidak biasa, menandakan adanya aktivitas penting di lokasi tersebut.
Berdasarkan pantauan langsung RRI di lapangan, sekitar pukul 17.00 WIB, dua unit mobil minibus tiba di Mapolresta Bengkulu. Diduga, mobil-mobil tersebut membawa oknum pejabat yang terlibat dalam OTT yang dilakukan oleh KPK. Minibus itu sempat berhenti di bagian belakang Gedung Mapolresta untuk menurunkan sejumlah penumpang yang kabarnya berasal dari Polda Bengkulu.
Baca juga; Lima Dewan Pengawas KPK Periode 2024–2029, Berikut Profil dan Rekam Jejaknya
Di lokasi tersebut, sejumlah personil Polresta Bengkulu tampak melakukan sterilisasi area guna menghindari dokumentasi yang diambil oleh awak media secara langsung. Hal ini menambah misteri mengenai identitas pejabat yang terjerat OTT KPK tersebut.
Setelah sekitar 5 menit, mobil yang diduga membawa oknum pejabat itu bergeser ke sebelah kiri dan ke halaman depan menuju pintu Utama Mapolresta. Di situ, dua orang penumpangnya turun. Mereka lalu digiring ke dalam dan menuju ke bagian atas gedung.
Baca juga; Profil Ketua KPK Baru Setyo Budiyanto: Jenderal Polri yang Dukung OTT
Yang tampak keluar dari dalam mobil minibus dengan nomor polisi B 1506 TJS berwarna hitam itu dua pria dan diduga salah seorang di antaranya adalah kepala dinas di Pemprov Bengkulu.
Tampak diduga kepala dinas itu mengenakan masker dan topi berwarna putih dan berjalan cepat memasuki Gedung Polresta Bengkulu.
Baca juga; Gambar Sapi, Kode Sidak di Rutan KPK, Sebut Mantan Kantib
Juru Bicara Bidang Penindakan KPK Tessa Mahardika Sugiarto terkait OTT, baik melalui teleon maupun pesan WA, mengatakan “Nanti kalua ada update, akan saya kabari,” katanya.
Sementara Wakapolresta Bengkulu AKBP Max Mariner yang diminta konfirmasi berkaitan adanya pemeriksaan KPK itu, tidak memberikan komentar sedikit pun.
Baca juga ; Jaksa Tahan ASN Pemkab Aceh Barat, Terkait Dugaan Korupsi Rp523 Juta
Di sisi lain, mantan penyidik KPK RI Yudhi Purnomo yang diminta tanggapan oleh RRI terkait OTT KPK di Bengkulu ini menilai luar biasa apa yang dilakukan oleh KPK. “Kalau memang benar, itu luar biasa. Ini penting ketika (OTT) mau dihapus, pegawai KPK bisa menunjukkan,” ucapnya.
Yudhi mengaku memang sudah sempat membaca sejumlah pemberitaan terkait OTT KPK di Bengkulu ini. Dan ia menilai memang janggal dan sedikit aneh jika sejumlah pejabat sengaja berkumpul di satu tempat di akhir pekan.
Menurut Yudhi, biasanya pertemuan seperti itu tak hanya dihadiri oknum pejabat, tetapi juga ada pihak swastanya. “Siapa saja di sana? Apakah ada kunker? Sejak kapan di sana? Ada banyak pertanyaan yang menarik. Penyidik biasanya sudah tahu itu,” kata Yudhi.
Yudhi menambahkan, dari rekaman video yang dia juga terima, ia meyakini bahwa yang turun ke Bengkulu ini memang KPK. Apalagi target yang diamankan dibawa ke kantor polisi.
“Iya, itu KPK. Kan dibawa ke Polres ya. Artinya, Polres sudah tahu dan mengizinkan. Tidak harus dibawa ke Polda. Itu melihat situasi,” kata Yudhi.
Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata SIK akhirnya memberikan pernyataan terkait aktivitas yang sedang berlangsung di Mapolresta Bengkulu. Ia mengaku tak berwenang memberi keterangan jika hal itu terkait proses yang sedang berlangsung karena merupakan ranah KPK.
“Iya betul KPK. Tapi kita tunggu perkembangan lebih lanjut saja ya. Polresta hanya mengamankan kegiatan. Apa isi kegiatan, nanti kita tunggu. Mohon bersabar rekan-rekan,” ujarnya Sabtu malam.
Deddy juga enggan memberi keterangan lebih lanjut terkait jumlah oknum pejabat yang sedang diperiksa KPK itu. Ia Kembali meminta awak media menunggu perkembangan lebih lanjut dari KPK.
Sumber RRI.co.id