KEDIRI – Pelaku pelaku pembantaian sekeluarga hingga tewas berhasil ditangkap kurang dari 24 jam setelah kejadian. Pembataian. tersebut diduga bermotif perampokan dengan kekerasan yang terjadi di Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Kamis sore, 5 Desember 2024,
Pelaku yang berinisial Y ditangkap di persembunyiannya di Lamongan oleh Unit Resmob Satreskrim Polres Kediri. Berdasarkan informasi yang dikutip Tribunpekanbaru.com.
Pelaku merupakan residivis dan juga adik kandung korban.
Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, mengungkapkan bahwa pelaku nekat menghabisi korban yang merupakan kakak kandungnya karena merasa tersinggung. Insiden tersebut bermula saat pelaku meminta pinjaman uang kepada korban namun mendapatkan ucapan yang dianggap menyinggung perasaannya.
Hasil Olah TKP Diduga Curas disertai Pembunuhan
Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto mengungkapkan bahwa peristiwa tragis yang menimpa satu keluarga tewas di Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Kamis (5/12/2024) sore.
Insiden tersebut diduga merupakan kasus pembunuhan dengan pencurian disertai kekerasan atau 365.
Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan bahwa korban mengalami kekerasan fisik sebelum meninggal dunia.
“Dari keterangan beberapa saksi dan hasil olah TKP, kejadian ini kami duga sebagai kasus pencurian dengan kekerasan yang berujung pada pembunuhan. Kami juga sudah melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Bhayangkara untuk melihat kondisi salah satu korban yang masih selamat, dan alhamdulillah kondisinya stabil,” kata AKBP Bimo Ariyanto.
AKBP Bimo menambahkan, autopsi akan dilakukan pada hari ini sekitar pukul 18.00 WIB, untuk mengetahui lebih lanjut penyebab kematian korban.
Hasil sementara dari olah TKP menunjukkan bahwa para korban mengalami kekerasan fisik, berupa pukulan menggunakan benda tumpul. Namun, penjelasan lebih lengkap akan disampaikan setelah hasil autopsi keluar.
“Selain itu, dari hasil olah TKP, kami juga menemukan bahwa mobil milik korban hilang, serta beberapa barang lainnya yang juga tidak ada di tempatnya,” bebernya.
Sementara itu, korban yang selamat, Samuel Putra Yordaniel, yang merupakan anak terakhir dari keluarga tersebut, saat ini masih dalam perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara.
AKBP Bimo Ariyanto menjelaskan bahwa kondisi Samuel sudah dalam keadaan sadar, namun masih memerlukan observasi lebih lanjut dari tim medis.
“Saat ini korban yang selamat sedang dalam masa pemulihan. Kami akan memberikan informasi lebih lanjut setelah hasil rontgen dan CT scan keluar,” tambahnya.
Sementara itu, tim gabungan dari Polres Kediri kini sedang bergerak cepat untuk memburu pelaku.
“Saat ini tim gabungan dari Polres Kediri telah bergerak mohon doanya untuk semua untuk pelaku bisa segera tertangkap,” tegas Kapolres.
Dari hasil olah TKP, dua orang korban ditemukan di ruang belakang rumah, sementara anak mereka ditemukan tergeletak di ruang tengah.
“Untuk korban yang selamat saat ini dalam keadaan sadar dan masa pemulihan,” tandasnya.
Beginilah Kondisi Awal Ditemukan warga
Aksi dugaan perampokan disertai pembunuhan yang menimpa satu keluarga menggegerkan warga Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Kamis pagi (5/12/2024).
Tiga anggota keluarga yang tinggal di Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.
Mereka adalah Agus Komarudin (38), istrinya Kristiani (34), yang keduanya berprofesi sebagai guru, serta anak mereka, Christian Agusta Wiratmaja (9).
Minatun, salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa dirinya mengetahui penemuan tragis tersebut sekitar pukul 10.00 WIB.
Begitu informasi menyebar, lokasi kejadian satu keluarga tewas langsung dipenuhi oleh warga yang ingin menyaksikan peristiwa tersebut.
“Warga menduga, kematian sekeluarga ini akibat penganiayaan yang berujung pada pembunuhan,” kata Minatun.
Hal senada diungkapkan oleh oleh Karsiman (71), warga setempat lainnya, menambahkan bahwa setelah kejadian, mobil milik korban, sebuah Avanza putih, diketahui hilang dari lokasi.
Meskipun belum bisa memastikan adanya perampokan, ia menyebut satu mobil hilang usai kejadian.
“Mobil Avanza putih hilang,” ujarnya.
Terpisah, Kapolsek Ngancar AKP Chardi Kukuh Wicaksono menjelaskan kronologi penemuan korban yang dimulai ketika seorang saksi mendatangi rumah korban untuk mengecek kondisi mereka.
Agus, yang merupakan guru di SDN Babatan 1, seharusnya kembali mengajar pada Kamis setelah izin satu hari pada Rabu.
“Ketika saksi mengetuk pintu rumah korban, tidak ada respons,” bebernya.
Saksi kemudian meminta bantuan keluarga korban. Supriono, salah seorang anggota keluarga, mencoba melihat ke dalam melalui jendela kamar dan menemukan bercak darah di atas kasur.
Namun, ia tidak berani masuk lebih jauh. Seorang saksi lain yang melihat melalui lubang tembok kayu di dapur melaporkan adanya tangan tergeletak di lantai, yang diduga milik Kristiani.
Segera setelah temuan tersebut, warga melaporkan kejadian ke perangkat desa yang kemudian meneruskan informasi kepada Polsek Ngancar. Polisi yang tiba di lokasi segera mengevakuasi korban. Tiga korban yang meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri untuk dilakukan otopsi, sementara seorang anak yang selamat, Samuel Putra Yordaniel, saat ini dirawat di rumah sakit.
“Saat ini kami masih mendalami kasus ini. Dari keluarga tersebut, ada empat orang, tiga di antaranya meninggal dunia. Kami akan terus mencari tahu penyebab pasti kejadian ini dan berusaha menemukan pelakunya,” ujar Kapolsek Ngancar AKP Chardi Kukuh Wicaksono.
Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap kejadian tragis ini.[]
Sumber dilansir Tribunpekanbaru.com