Pemain Judi Online Bukan Orang Bijak

by
by
Ilustrasi

Oleh; Arsyi M. Yusuf

Judi adalah mempertaruhkan sejumlah uang atau harta dalam permainan tebakan berdasarkan kebetulan, dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta yang lebih besar daripada jumlah uang atau harta semula (menurut KBBI)

Secara bahasa, judi online adalah sebuah kegiatan permainan yang dilakukan dengan taruhan uang atau barang berharga dan dapat dimenangkan oleh siapapun secara daring.

Pada era digital seperti sekarang ini, fenomena perjudian online semakin merajalela di berbagai kalangan masyarakat.

Tak jarang, banyak orang yang tergiur dengan uang “panas” ini dan menganggap akan menjadi kaya mendadak dari mengikuti permainan sejenis ini.

Meskipun ada pandangan yang menyatakan bahwa perjudian online adalah hiburan atau bahkan sebuah profesi, banyak juga yang memandang bahwa aktivitas ini tidak sesuai dengan gambaran orang yang bijak.

Mengapa pemain judi online sering kali tidak dianggap sebagai orang yang bijak, dengan fokus pada aspek psikologis, sosial, dan ekonomi yang mendasarinya, antara lain;

  1. Ketergantungan dan Kontrol Diri

Pertama-tama, orang yang bijak biasanya dikenal karena kemampuannya untuk mengendalikan diri dan membuat keputusan yang rasional. Namun, perjudian online sering kali mengarah pada ketergantungan yang kuat. Ketika seseorang terjebak dalam pola perilaku ini, kemampuan untuk mengontrol diri dan membuat keputusan yang tepat sering kali terkikis. Berbagai faktor seperti kecanduan dopamin dari kemenangan kecil, serta harapan untuk mendapatkan keuntungan besar, dapat mengaburkan penilaian mereka.

  1. Kerugian Finansial yang Signifikan

Aspek ekonomi juga menjadi perhatian utama dalam menilai apakah seseorang adalah orang yang bijak. Pemain judi online rentan mengalami kerugian finansial yang signifikan. Meskipun ada kesempatan untuk memenangkan uang, statistik menunjukkan bahwa sebagian besar pemain mengalami lebih banyak kerugian daripada keuntungan jangka panjang. Orang yang bijak cenderung melakukan investasi yang lebih terukur dan menghindari risiko besar yang tidak proporsional terhadap potensi keuntungan.

  1. Dampak Sosial dan Psikologis
Baca Juga:  BPI KPNPA RI : Apakah Polisi Harus Tetap Ada Di Tengah Masyarakat ?

Perjudian online tidak hanya berdampak pada keuangan seseorang, tetapi juga pada aspek sosial dan psikologisnya. Misalnya, kecanduan judi online dapat menyebabkan isolasi sosial karena pemain lebih memilih untuk menghabiskan waktu di depan layar daripada berinteraksi dengan keluarga dan teman-teman mereka. Hal ini bertentangan dengan citra orang bijak yang umumnya mengutamakan hubungan sosial yang sehat dan berkelanjutan.

  1. Kualitas Hidup dan Tujuan Hidup

Orang yang bijak sering kali diidentifikasi dengan memiliki tujuan hidup yang jelas dan kualitas hidup yang baik. Di sisi lain, pemain judi online mungkin terjebak dalam siklus di mana mereka tidak lagi mengejar tujuan yang bermakna atau meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Fokus yang berlebihan pada perjudian dapat mengaburkan pandangan mereka terhadap apa yang benar-benar penting dalam hidup

Dalam rangka untuk dianggap sebagai orang yang bijak, seseorang harus mampu mengendalikan emosi dan impuls, memiliki pandangan jelas terhadap tujuan hidup dan kualitas hidup, serta mampu membuat keputusan yang baik secara finansial dan sosial.

Pemain judi online sering kali tidak memenuhi kriteria ini karena rentan terhadap ketergantungan, kerugian finansial yang signifikan, dampak sosial dan psikologis negatif.

Penting bagi individu untuk menyadari risiko yang terlibat dalam perjudian online dan mencari bantuan jika mereka merasa terjebak dalam pola perilaku yang merugikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *