KOTA JANTHO — Pemerintah Kabupaten Aceh Besar tengah mengkaji rencana kenaikan tarif retribusi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Lambaro, Lubok Batee. Kenaikan tarif ini diusulkan untuk menyesuaikan dengan peningkatan sarana dan pelayanan di fasilitas tersebut.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt Sekda) Aceh Besar, Bahrul Jamil, menyatakan bahwa tarif retribusi di RPH Lambaro saat ini dinilai terlalu rendah. Ia mengusulkan agar tarif tersebut dinaikkan agar lebih sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan oleh petugas.
Bahrul mengatakan Tarif yang lebih realistis diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan, termasuk perbaikan fasilitas dan pemeriksaan kesehatan hewan,
Menurutnya, kenaikan tarif retribusi tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan petugas, tetapi juga menjamin kualitas daging yang beredar di masyarakat.
Saat ini, tarif pemotongan sapi atau kerbau di RPH Lambaro dikenakan Rp60 ribu per ekor, sementara pemeriksaan hewan dikenakan biaya Rp20 ribu per ekor.
Untuk pemakaian kandang, tarifnya Rp10 ribu per ekor per hari. Adapun pemeriksaan hewan yang masuk dikenakan biaya Rp5 ribu per ekor untuk sapi atau kerbau, dan Rp3 ribu per ekor untuk kambing atau domba.
Khusus untuk pemeriksaan hewan ternak yang dipotong saat Meugang, tarifnya Rp30 ribu per ekor.
Bahrul Jamil juga memastikan bahwa stok sapi dan harga daging tetap stabil menjelang tradisi Meugang, yang merupakan bagian dari persiapan masyarakat Aceh menyambut Ramadhan 1446 Hijriah.
“Pemantauan ini bertujuan memastikan proses pemotongan hewan menjelang hari meugang yang menjadi tradisi khas masyarakat Aceh sebelum memasuki Ramadhan berjalan dengan baik,” ujar Bahrul Jamil saat meninjau RPH Lambaro, Selasa (25/2/2025)..
Ia menjelaskan pemantauan tersebut juga ingin memastikan seluruh proses pemotongan berjalan sesuai dengan standar kesehatan dan syariah.
“Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan daging menjelang Ramadhan, persediaan sangat cukup,” katanya.[]
Sumber Antara
