BANDA ACEH – penanews.co.id Capaian kinerja pembangunan Aceh dinilai buruk dan Aceh juara termiskin, karena kemamampuan keuangan Aceh sangat rendah.
Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, DR. Usman Lamreung kepada penanews.co.id menyebutkan, pejabat daerah justru berfoya-foya dengan berbagai reward termasuk yang terakhir yakni uang TPP dengan besaran yang sangat fantastis.
“Terutama level pejabat eselon 1, Sekda dengan besaran kira-kira lebih kurang 50 juta dan pejabat eselon 2 kepala dinas/badan yang mencapai kisaran 30 juta perbulan, padahal sudah jadi rahasia umum kinerja mereka sangat buruk.”sebut Usman Lamreung kepada Penanews.co.id ketika ditanya tentang tingkat kesejahtraan rakyat Aceh, Ahad (12/05)
Doktor Ilmu Politik lulusan Unmer Malang ini juga menilai, kemampuan majerial sangat lemah, dan lebih banyak menjalankan peran-peran normatif simbolik seperti tanda tangan berkas dokumen, menerima tamu,memimpin apel, berpidato, dan membuka rapat.
“Sementara beban kerja yang sesungguhnya ditumpahkan kepada pejabat bawahan dan staf.”jelasnya
“Bisa dibayangkan, dengan fungsi alakadar itu mereka mendapatkan penghasilan puluhan juta setiap bulannya.”imbuhnya lagi
“Itu belum lagi jika mereka melakukan praktik-praktik fee ke rekanan. Sudah berkinerja buruk, rakyat.morat marit dengan ekonominya eh pejabat menambah pendapatannya, ironis sekali.”pungkas Direktur Lembaga Emerate Development Research ini.[chliss]