
BANDA ACEH — Barang milik investor asal China yang ditujukan untuk Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Sabang, Aceh, telah tertahan selama hampir satu bulan di Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara.

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah yang akrap disapa dek Fadh, telah mengirim surat resmi kepada Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Sumatera Utara untuk memfasilitasi proses pengiriman barang tersebut.
Dikutip dari Antara, Dek Fadh dalam suratnya meminta pihak Bea Cukai Sumut memfasilitasi proses pengiriman barang investor asal China menuju KPBPB Sabang.

Surat bernomor 500.16/2107 yang dikeluarkan pada 25 Februari 2025 itu meminta Bea Cukai Sumut agar memberikan kemudahan dalam proses pengiriman barang investor tersebut ke Sabang.

Melalui suratnya itu, Pemerintah Aceh menyatakan bahwa proses pengiriman barang oleh Halal International tersebut menuju KPBPB Sabang via pelabuhan Belawan mengalami permasalahan.
Hal ini dilakukan sebagai respons atas surat permohonan dari Chairman Halal International (China Hong Kong Macau) Limited tertanggal 19 Februari 2025, yang meminta dukungan Pemerintah Aceh untuk menyelesaikan kendala pengiriman logistik pertama melalui Pelabuhan Belawan.
Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Iskandar Zulkarnaen, membenarkan adanya surat dari Wakil Gubernur Aceh tersebut, yang ditujukan kepada Kanwil Bea Cukai Sumut.dua kontainer barang investor tersebut telah tertahan sejak 30 Januari 2025.
Ia juga membenarkan bahwa barang investor mereka sudah tertahan hampir 30 hari di Belawan.

“Jadi sekarang barangnya sudah sekitar 30 hari tertahan di Belawan,”
“Kami minta pihak pelaksana di Belawan dalam hal ini Bea Cukai bisa memudahkannya,” kata Iskandar Zulkarnaen.
Kendala utama yang dihadapi adalah tidak tersedianya jalur transportasi laut dari Belawan menuju Sabang. Sebagai solusi, Pemerintah Aceh mengusulkan pengiriman barang melalui jalur darat dengan pengawasan langsung dari Bea Cukai.
“Barang tersebut sudah tertahan hampir 30 hari di Belawan. Kami meminta Bea Cukai Belawan untuk memudahkan proses pengiriman melalui jalur darat,” ujar Iskandar.
Chairman Halal Internasional merupakan investor yang telah bekerja sama dengan BPKS Sabang dan PT Pembangunan Sabang Mandiri BUMD Pemko Sabang.
Mereka bahkan telah menyewa lantai dua gedung di Pelabuhan Balohan, Sabang, sejak Agustus 2024, untuk memasarkan produknya.
Dalam kesempatan ini, Iskandar menjelaskan bahwa investor tersebut telah membayar sewa untuk memakai lantai dua gedung di kawasan pelabuhan Balohan Sabang. Barang yang tertahan itu rencananya bakal ditempatkan di sana.
“Sudah berkontrak dengan kami sejak Agustus 2024 lalu, mau memanfaatkan pelabuhan Balohan lantai dua untuk memasarkan barangnya,”
“Sudah disewa sekitar Rp 800 juta untuk setahun, sudah disiapkan infrastrukturnya juga,” ujarnya.
Iskandar menyampaikan, perihal pengiriman barang dua kontainer dengan seratusan jenis seperti kosmetik dan lainnya itu, mereka juga sudah membicarakan hal tersebut dengan berbagai pihak terkait. Prosesnya sudah diselesaikan.
Barang itu, kata dia, bergerak dari Hongkong ke Singapura, selanjutnya Pulau Pinang dan tiba ke Belawan.
Menurut Iskandar, pengiriman melalui jalur darat dipilih sebagai alternatif karena jumlah barang yang sedikit dan biaya pengiriman laut yang dinilai terlalu mahal.
“Ini adalah peluang untuk membuka investasi di Sabang. Prosesnya seharusnya bisa dimudahkan,” tambahnya.
Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan nasional. Oleh karena itu, dukungan dan fasilitasi dari Bea Cukai Sumatera Utara sangat diharapkan untuk menyelesaikan kendala yang dihadapi.
“Kami berharap Bea Cukai Sumut dapat membantu memberikan kepastian kepada investor, sehingga proses pengiriman barang ini dapat segera diselesaikan,” pungkas Iskandar.[]

Sumber tribunnanggroe.com

