Perkuat Kolaborasi: BPOM Aceh Dukung Program Genting Untuk Cegah Stunting

by

BANDA ACEH – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh (BPOM Aceh) menerima kunjungan Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKN) Aceh dalam rangka sosialisasi program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Jumat (14/02/2025).

Kegiatan yang berlangsung di halaman kantor BPOM Aceh ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam upaya menurunkan angka stunting di Aceh.

Sosialisasi yang digelar setelah Krida Olahraga BPOM Aceh ini dihadiri langsung oleh Kepala BPOM Aceh, Yudi Noviandi, serta Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Aceh, Safrina Salim, selaku narasumber. Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman terkait program kepada seluruh pegawai BPOM Aceh terutama dalam menurunkan angka stunting di Aceh.

Dalam sambutannya, Yudi Noviandi menyampaikan apresiasi kepada Kemendukbangga/BKKBN Aceh atas inisiatif sosialisasi ini. “Sosialisasi ini menjadi inspirasi bagi kami untuk semakin memperluas inovasi yang melibatkan lintas sektor serta memperkuat sinergi antarinstansi demi kesehatan masyarakat, khususnya dalam memastikan keamanan obat dan makanan,” ujar Yudi.

Sementara itu, Safrina Salim dalam paparannya menjelaskan bahwa Program Genting merupakan upaya konkret dalam membantu keluarga berisiko stunting melalui konsep orang tua asuh. Sasaran utama program ini mencakup ibu hamil, ibu menyusui, anak di bawah dua tahun (Baduta), serta anak usia 24-59 bulan yang berasal dari keluarga berisiko stunting.

“Melalui program ini, kami mengajak seluruh pegawai BPOM Aceh untuk bersama-sama meningkatkan upaya pencegahan stunting agar penurunannya dapat lebih signifikan, tidak hanya 1,8% per tahun,” jelas Safrina.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Program Genting akan menggunakan data Keluarga Berisiko Stunting berdasarkan nama dan alamat yang telah dikumpulkan oleh Kemendukbangga/BKKBN Aceh. Data ini akan menjadi rujukan utama dalam melakukan intervensi agar pencegahan stunting lebih tepat sasaran.

“Dengan data yang akurat, intervensi yang dilakukan dapat lebih efektif dalam membantu keluarga yang benar-benar membutuhkan,” pungkas Safrina.

Baca Juga:  2025, PEMA Targetkan Eksport Cangkang Sawit dan Bangun Pabrik Minyak Goreng

Harapan dari kegiatan ini adalah agar semakin banyak instansi dan pihak terkait yang turut serta dalam program pencegahan stunting, sehingga angka stunting di Aceh dapat terus menurun secara signifikan. Selain itu, sinergi antara BPOM Aceh dan Kemendukbangga/BKKBN diharapkan dapat melahirkan lebih banyak inovasi dan strategi intervensi yang berdampak luas bagi masyarakat.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *