TOKYO — Penanews.co.id — Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba memutuskan mundur dari jabatannya setelah mengalami kekalahan besar dalam pemilu majelis tinggi baru-baru ini, menurut laporan media lokal pada Minggu, (07/09/2025).
Kantor berita NHK melaporkan Ishiba memilih mundur guna mencegah perpecahan lebih jauh di dalam Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa.
Asahi Shimbun menulis bahwa meningkatnya tekanan dan desakan agar ia bertanggung jawab membuat Ishiba tak punya pilihan selain mengundurkan diri.
Laporan media sebelumnya mengatakan bahwa Ishiba ingin menghindari perpecahan di dalam partai dan bahwa ia tidak mampu menahan seruan yang semakin meningkat agar ia mengundurkan diri.
Menteri pertanian dan seorang mantan perdana menteri dilaporkan bertemu dengan Ishiba pada Sabtu (6/9) malam untuk mendesaknya mengundurkan diri secara sukarela.
Empat pejabat senior LDP, termasuk orang nomor dua partai, Hiroshi Moriyama, menawarkan pengunduran diri pekan lalu.
Para penentang Ishiba juga mendesaknya untuk mundur guna bertanggung jawab atas hasil pemilu, menyusul pemungutan suara di majelis tinggi pada bulan Juli.
Mereka yang mendukung langkah tersebut termasuk Taro Aso, mantan perdana menteri berpengaruh berusia 84 tahun.
Masa jabatan Ishiba sebagai pemimpin partai seharusnya berakhir pada September 2027.
Saingan utamanya, Sanae Takaichi, yang dianggap sebagai seorang nasionalis garis keras, mengatakan pada hari Selasa bahwa ia akan mencalonkan diri menggantikan Ishiba.[]





