PM Shtayyeh bersama mitranya dari Tunisia, bahas dampak agresi Israel terhadap Palestina di Gaza dan Tepi Barat

by
by
Perdana Menteri Mohammed Shtayyeh selama pertemuan di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, dengan mitranya dari Tunisia, Ahmed Hachani.

ADDIS ABABA — Penanews.co.id — Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh pada hari Jumat (17/02/2024) bertemu dengan mitranya dari Tunisia, Ahmed Hachani, di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, di sela-sela partisipasinya dalam Sidang Biasa ke-37 Majelis Uni Afrika, seperti dilaporkan kantor berita Palestina WAFA

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina, Riyad Al-Malki, Duta Besar Palestina untuk Ethiopia, Fares al-Qub, Juru Bicara Pemerintah Palestina, Ibrahim Melhem dan Menteri Luar Negeri Tunisia, Nabil Ammar.

Perdana Menteri memberi penjelasan kepada rekannya dari Tunisia mengenai dampak agresi pendudukan Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem.

Shtayyeh menekankan bahwa prioritas saat ini adalah menghentikan agresi terhadap rakyat Palestina mengingat banyaknya korban jiwa di Jalur Gaza, termasuk lebih dari 28.000 orang tewas, sekitar 68.000 lainnya terluka dan setidaknya 9.000 orang dilaporkan hilang, selain kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dia menambahkan bahwa prioritas kedua adalah membuka penyeberangan dengan Gaza, mendatangkan bantuan yang harus disesuaikan dengan kebutuhan mendesak penduduknya dan segera memulihkan air dan listrik di sana.

Perdana Menteri juga memberi pengarahan kepada rekannya dari Tunisia mengenai upaya politik yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas dan inisiatif serta gagasan politik yang diajukan untuk menciptakan jalur politik yang mengarah pada solusi adil terhadap masalah Palestina.

Shtayyeh mengatakan upaya-upaya sedang dilakukan untuk mencegah terjadinya pembantaian baru oleh Israel di Rafah, di Jalur Selatan, setelah pendudukan memaksa sebagian besar penduduk Jalur Gaza untuk mengungsi ke kota tersebut, dan menyerukan upaya Arab dan internasional untuk mencegah Israel melakukan serangan serupa. sebuah serangan.

Baca Juga:  Warga Palestina bersiap menyambut Ramadhan di bawah bayang-bayang perang Gaza.

Dia menambahkan bahwa Israel berusaha untuk mewujudkan impian Zionis yang menggambarkan Palestina sebagai “Tanah tanpa rakyat”, namun rakyat Palestina menggagalkan semua upaya yang bertujuan untuk mengusir mereka secara paksa dan akan terus menggagalkan setiap upaya baru.

Perdana Menteri menekankan bahwa agresi yang dilancarkan Israel terhadap Jalur Gaza dibarengi dengan agresi terus-menerus terhadap kota-kota besar, kecil, desa-desa dan kamp-kamp pengungsi di Tepi Barat melalui serangan militer setiap hari, penghancuran infrastruktur, penahanan dan pembunuhan.

Israel juga melancarkan perang terhadap uang melalui pemotongan besar-besaran yang ilegal dan tidak adil dari dana pajak kami, yang menyebabkan ketidakmampuan pemerintah untuk memenuhi kewajibannya, tambahnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Tunisia menegaskan dukungan berkelanjutan negaranya terhadap Palestina, rakyatnya dan perjuangan mereka untuk kebebasan dan perwujudan negara mereka yang merdeka dan berdaulat, dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Shtayyeh tiba malam ini di Addis Ababa untuk menghadiri pertemuan KTT Afrika ke-37 besok, di mana dia dijadwalkan menyampaikan pidato atas nama Presiden Negara Palestina, Mahmoud Abbas,.[]

Baca juga; BW Kritik Pernyataan Jokowi “Kecurangan Dilaporkan ke Bawaslu atau MK”

Baca juga; Prabowo Rencanakan Potong Subsidi BBM Saat Menjabat Nanti – begini tanggapan Menteri ESDM

Baca juga; Gempar! Seorang Nenek di Padang Ditemukan Membusuk dalam Rumah

Baca juga; “Teror” Dulu, Mutasi Kemudian

Baca juga; Peserta HPN Tanam Mangrove Bersama Menteri LHK di Muara Angke

Baca juga; Rudi Bunuh Balita Anak Pasangan Kumpul Kebonya – ini Alasannya

BACA SELENGKAPNYA KLIK DISINI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *