JAKARTA – Polda Banten mengungkapkan awal mula insiden penembakan yang menewaskan warga Aceh bos (pemilik) rental mobil di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Peristiwa tragis ini bermula dari penyewaan mobil Honda Brio milik korban yang dilakukan oleh para pelaku.
Kapolda Banten, Irjen Suyudi Ario Seto, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan terkait dugaan penggelapan satu unit mobil Honda Brio warna oranye dengan nomor polisi B-2669-KZO pada 2 Januari 2025.
Laporan tersebut kemudian diterima oleh Polsek Rajeg, Polres Kota Tangerang, yang mengarah pada tindak pidana penggelapan sesuai dengan pasal 378 KUHP.
“Kasus ini dilaporkan kepada kami terkait tindak pidana penggelapan sesuai pasal 378 KUHP, sesuai LP yang diterima Polsek Rajeg, Polres Kota Tangerang tanggal 2 Januari 2025,” kata Suyudi dalam konferensi pers di Markas Koarmabar, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025), lansir detikNews.
Laporan tersebut dibuat oleh Agam Muhammad Nasrudin, warga Taman Rajeg, Desa Mekarsari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.
Menurut laporan, penggelapan terjadi di tempat rental CV Makmur Raya, Rajeg, Kabupaten Tangerang, sekitar pukul 00.15 WIB. Mobil yang disewa adalah Honda Brio warna oranye dengan nomor polisi B-2694-KZO, yang disewa oleh seorang warga Pandeglang berinisial AS.
“Yang disewa adalah Honda Brio oranye nopol B-2694-KZO yang disewa oleh seorang warga Pandeglang berinisial AS,” jelas Suyudi.
Akan tetapi, AS ini kemudian menyerahkan mobil yang disewa tersebut kepada IH (DPO). Tak hanya menitipkan mobil Honda Brio, IH juga menyiapkan KTP dan KK (Kartu Keluarga) palsu.
“Setelah dia (AS) menyewakan, (mobil) diserahkan kepada IH (DPO). Kemudian IH bukan hanya dititipkan kendaraan oleh AS, tetapi juga menyiapkan KTP dan KK palsu atas nama AS,” ungkapnya.
“Tentunya ini sebagai syarat dokumen penyewaan kendaraan, untuk menyewa dia harus gunakan KTP dan KK, tapi dia gunakan KTP dan KK palsu,” tambahnya.
Selanjutnya mobil tersebut dijual kepada RH seharga Rp 23 juta. RH kemudian menjual kembali mobil tersebut kepada SY, oknum prajurit TNI AL dengan harga yang lebih tinggi.
“Kemudian dari saudara RH, baru (mobil tersebut) diserahkan atau dijual kepada AA oknum TNI AL melalui saudara SY, harganya sudah naik, dinaikin jadi Rp 40 juta,” tuturnya.
Saat ini 4 anggota Polsek Cinangka, termasuk Kapolsek Asep sedang diperiksa Propam Polres Cilegon terkait pengakuan pihak korban.
3 Oknum TNI AL Terlibat
Pangkoarmada RI Laksdya TNI Denih Hendrata menyatakan TNI AL akan transparan dalam kasus penembakan bos rental mobil di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Dia mengatakan TNI AL akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk menyelidiki kasus tersebut.
“TNI AL tidak tinggal diam menghadapi permasalahan ini, kami telah berupaya mengambil langkah cepat dan transparan untuk mencari bukti-bukti guna mengungkap kejadian sebenarnya melalui proses penyelidikan bersama antara Puspomal dan Polda Banten,” kata Laksdya Denih dalam jumpa pers di Koarmada, Jakarta, Senin (6/1).
Laksdya Denih mengatakan awalnya mendengar ada 3 anggota TNI AL yang dikeroyok di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Dia menyebut ketiga anggota TNI itu berasal dari Pangkalan Pondok Dayung, Jakarta Utara.
“Saya pertama kali menerima kabar insiden ini pada 2 januari 2025 sekitar pukul 20.00 dari asintel pangkoarmada RI bahwa 3 anggota yang pada saat itu berada di pangkalan Pondok Dayung yaitu Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA di mana mereka mengalami pengeroyokan oleh 15 orang tak dikenal di rest area Km 45 Tol Merak-Tangerang,” katanya.
Dia mengungkap ada 3 oknum anggota yang diduga terlibat dalam kasus itu. Namun, TNI AL belum mengungkap detail peran ketiga oknum anggotanya.
Laksdya Denih mengatakan mengatakan insiden penembakan itu bermula dari persoalan jual beli mobil. Dia mengatakan kasus ini masih didalami Puspomal.
“Insiden berpangkal dari permasalahan pokok yaitu pembelian mobil. Dalam insiden tersebut diakui bahwa salah satu anggota melakukan tindakan penembakan, setelah diketahui kemudian mengakibatkan korban 1 orang meninggal dunia dan 1 orang luka-luka,” jelasnya.
Penyewa Mobil Jadi Tersangka
Polisi menangkap pria bernama Ajat Supriatna dan I terkait dugaan penggelapan mobil milik bos rental berinisial IA (48) dan R (59) yang tewas ditembak di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Saat ini Ajat dan pria I sudah ditetapkan sebagai tersangka.
“Satreskrim telah menetapkan saudara AS dan I sebagai tersangka. Jadi keduanya sudah cukup bukti dan ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kasi Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa saat dihubungi, Minggu (5/1).
Purbawa mengatakan ada dua klaster pelaku dalam kasus tersebut. Klaster pertama terkait penggelapan mobil dengan tersangka AS dan I. Klaster kedua terkait penembakan bos rental dengan terduga pelaku berjumlah 4 orang.
Purbawa mengatakan Ajat Supriatna menyewa mobil kepada korban, kemudian menggelapkannya. Mobil tersebut lalu berpindah tangan ke pria I.
Sebelumnya diberitakan media ini Dua warga Aceh menjadi korban penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2025) sekitar pukul 04.30 WIB. Diduga, pelaku adalah seorang penggelapan mobil rental.
Salah satu korban, Ilyas Abdul Rahman (48), meninggal dunia setelah terkena tembakan di dada, sementara temannya, Ramli Abu Bakar (60), dalam kondisi kritis.
“Bang Ilyas meninggal setelah terkena peluru di dada, sedangkan Bang Ramli masih kritis,” kata Usman, tokoh masyarakat Aceh di Tangerang, sebagaimana dilansir Beritasatu.com.
Usman menambahkan bahwa Ramli sempat dirawat di RSUD Balaraja dan kini telah dirujuk ke RSCM Jakarta untuk perawatan lebih lanjut. “Sudah di ruang operasi,” jelasnya.
Saat ini, kedua korban penembakan tersebut sedang dalam pengawalan Taman Iskandar Muda (TIM), organisasi paguyuban masyarakat Aceh di Jabodetabek.
Ketua TIM cabang Tangerang mengatakan, penembakan itu bermula saat Ilyas yang merupakan pemilik mobil rental yang disewakan oleh pelaku, membawa kabur mobilnya. Ilyas bersama Ramli dan beberapa temannya yang lain sempat mengejar.
Kemudian, kata Usman, pelaku bersama komplotannya menunggu di rest area kilometer 45 Tol Tangerang-Merak. “Pelaku menggunakan dua mobil. Mereka ada empat orang,” kata Usman.
Dijelaskan, saat bertemu di rest area tersebut, sempat terjadi keributan. Pelaku ternyata memiliki senjata api. Pelaku kemudian melepaskan tembakan hingga mengenai Ilyas dan Ramli. Setelah menembak korban, pelaku kabur dengan mobil rental.
“Pelaku melarikan diri dengan membawa mobil rental, kemudian mobil rental ditinggal pelaku di pinggir tol. Selanjutnya pelaku melarikan diri,” ujar Usman.
Korban penembakan kemudian dibawa ke RSUD Balajara. Namun, Ilyas yang mengalami pendarahan hebat akhirnya meninggal dunia. Sedangkan Ramli masih kritis.[]