BANDA ACEH – Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) Banda Aceh, mengukuhkan Prof. Dr. Lili Kasmini, S.Si.,M.Si., menjadi Gutu Besar bidang Ilmu Biologi, dalam Sidang Senat Terbuka di Plenary Hall UBBG, Senin (02/06/2025)
Pengukuhan Prof. Dr. Lili Kasmini, S.Si.,M.Si., sebagai Guru Besar di UBBG, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sain dan Teknologi RI nomor 143798/M/ 07/2024 tanggal 30 Desember 2024.

Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul Kontaminasi Mikroplastik dan Pola Pertumbuhan Tiram Crassostrea gigas di Pesisir Utara Aceh, Prof. Lili Kasmini menyebutkan, Pencemaran mikroplastik kini telah menjadi salah satu ancaman paling serius bagi ekosistem laut dan kesehatan manusia.
“Setiap tahun, lebih dari 12 juta ton sampah plastik mencemari lautan dunia. Ironisnya, Indonesia dengan kekayaan laut dan pesisir yang luar biasa, menempati posisi kedua sebagai penyumbang sampah plastik terbesar ke laut setelah Tiongkok. Ini adalah cerminan dari masih lemahnya kesadaran dan sistem pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,”sebut Prof. Lili Kasmini.
Mikroplastik, menurut Rektor UBBG ini, yaitu partikel plastik berukuran kurang dari 5 mm, berasal dari degradasi plastik sekali pakai maupun berbagai aktivitas manusia, seperti pencucian tekstil sintetis, limbah industri, dan alat tangkap ikan berbahan plastik.
“Partikel ini bukan hanya mencemari perairan, tetapi juga membawa senyawa berbahaya, seperti tris (kloroetil) fosfat dan berbagai fosfat organik, yang bersifat toksik, karsinogenik, dan dapat menyebabkan gangguan hormonal maupun sistem saraf organisme yang terpapar,”jelasnya.
Istri dari Ir. Hidayatullah Daud, MT ini juga menjelaskan, jenis mikroplastik yang paling umum ditemukan adalah serat atau fiber, atau serat halus, yang sangat mudah tertelan oleh organisme filter feeder seperti tiram.
“Tiram memainkan peran ekologis penting dalam menjaga kualitas air laut, namun justru menjadi salah satu organisme paling rentan terhadap akumulasi mikroplastik. Ketika tiram menyaring air untuk memperoleh nutrien, mikroplastik juga ikut terserap dan terakumulasi dalam jaringannya. Akibatnya, tidak hanya fungsi fisiologis tiram yang terganggu, tetapi juga terjadi risiko kesehatan bagi manusia yang mengonsumsinya,” terang Prof Lili Kasmini.
Selain itu, akumulasi mikroplastik di habitat pesisir juga berdampak negatif terhadap pertumbuhan lamun, terumbu karang, serta menurunkan kualitas sedimen laut.
Dampak ini menurut ibu dari 6 putra putri tersebut, tidak berhenti pada aspek ekologi. Penurunan kualitas hasil laut akibat pencemaran mikroplastik turut menurunkankepercayaan konsumen terhadap produk seafood dan secara langsung memengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat pesisir.
“Maka dari itu, upaya mengatasi mikroplastik tidak cukup hanya dengan kebijakan teknis, tetapi memerlukan transformasi gaya hidup, penguatan regulasi, dan inovasi teknologi berbasis ekologi,”jelasnya.
Untuk menjawab tantangan ini, Prof. Lili Kasmini melakukan penelitian mengenai kontaminasi mikroplastik dan dampaknya terhadap pertumbuhan tiram Crassostrea gigas di pesisir utara Aceh, sebuah wilayah pesisir yang mulai menunjukkan gejala tekanan ekologis akibat aktivitas manusia.
“Penelitian ini bertujuan untuk memahami sejauh mana akumulasi mikroplastik mempengaruhi performa biologis tiram, terutama dalam hal pertumbuhan, efisiensi makan, dan kondisi jaringan tubuhnya. Melalui kajian ini, kami berharap dapat memberikan gambaran yang lebih konkret mengenai ancaman mikroplastik terhadap keberlanjutan ekosistem laut lokal, sekaligus memperkuat urgensi untuk mengambil langkah strategis dan berbasis bukti ilmiah dalam menjaga laut Indonesia,”sebutnya.
“Sebagai bentuk kontribusi ilmiah terhadap isu krisis pencemaran mikroplastik di Indonesia, penelitian ini mengungkap keberadaan mikroplastik dalam tubuh tiram Crassostrea gigas yang hidup di berbagai perairan pesisir Aceh. Temuan ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana pencemaran plastik telah menjangkau biota laut yang memiliki peran ekologis penting, serta berimplikasi langsung terhadap kesehatan manusia,”imbuhnya.
Pengukuhan Prof. Lili Kasmini, S.Si., M. Si sebagai Guru Besar bidang Ilmu Biologi, dihadiri guru besar tamu Prof. Dr. Ir. Drs. H Zainuddin, M.Pd.(Guru Besar Universitas Negeri Medan) , Prof. Dr. Fahrurrozi, M.Pd., (Guru Besar Universitas Negeri Jakarta), Prof. Dr. Yati Afiyanti, S.Kp.,M.N. (Guru Besar Universitas Indonesia), Prof. Dr. Rully Charitas Indra Prahmana, M.Pd. (Guru Besar Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta), Kepala LL Dikti Wilayah XIII Aceh dan jajarannya, akademisi, jurnalis, keluarga besar Prof.Dr.Lili Kasmini, S.Si., M.Si., dan tamu undangan lainnya. Acara dimeriahkan dengan penampilan vokal group dari Paduan Suara Gita Harmoni dan tarian etnik Aceh Gayo dari Sanggar Seni Getsempena, Seluruh Rektor dan Ketua Sekolah Tinggi, PTN dan PTS di Aceh.
