JAKARTA — Penanews.co.id – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan bahwa hingga November 2025, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp560,3 triliun atau setara 2,35 persen dari produk domestik bruto (PDB). Kondisi ini terjadi karena penerimaan negara baru mencapai Rp2.351,5 triliun, sementara realisasi belanja pemerintah telah menembus Rp2.911,8 triliun.
Purbaya menyampaikan, , defisit APBN sebesar Rp560,3 triliun masih berada dalam batas aman, terkendali, serta sejalan dengan perencanaan yang telah ditetapkan dalam APBN.
“Dengan perkembangan tersebut, defisit APBN tercatat sebesar Rp560,3 triliun atau 2,53 persen terhadap PDB. Ini masih dalam batas yang terkelola dan sesuai dengan desain APBN kita,” ujar Purbaya dalam Konferensi Pers APBN Kita di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (18/12).
Kemudian, keseimbangan primer berada di posisi Rp82,2 triliun atau setara 74,8 persen terhadap APBN tahun ini.
Berdasarkan catatan Purbaya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumpulkan penerimaan 82,1 persen dari outlook 2025. Adapun total target penerimaan negara tahun ini adalah Rp2.865,5 triliun.
Pendapatan negara per November 2025 diperoleh dari penerimaan pajak sebesar Rp1.634,4 triliun dan kepabeanan serta cukai senilai Rp269,4 triliun.
Ada juga yang bersumber dari pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sejumlah Rp444,9 triliun.
Dari sisi belanja negara, realisasinya mencapai Rp2.911,8 triliun atau setara 82,5 persen dari pagu anggaran Rp3.527,5 triliun yang tersedia pada tahun ini.
Purbaya merinci belanja negara untuk pemerintah pusat tembus Rp2.116,2 triliun atau 79,5 persen.
Selanjutnya, transfer ke daerah (TKD) menyentuh Rp795,6 triliun alias 92,1 persen terhadap APBN 2025.[]
Sumber CNN Indonesia





