RI Dibanjiri Barang Murah China, Pemerintah Siapkan Aturan ini

by
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman

JAKARTA — Penanews.co.id – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman berencana mengajukan usulan kepada Kementerian Perdagangan terkait penetapan harga acuan batas bawah untuk sejumlah barang impor. Kebijakan ini disiapkan sebagai langkah melindungi UMKM dalam negeri dari gempuran produk impor, terutama yang berasal dari China.

Menurut Maman, derasnya masuk barang-barang asal China dengan harga sangat murah membuat pelaku usaha lokal kesulitan bersaing. Situasi tersebut dinilai dapat menekan produktivitas sekaligus mengancam keberlangsungan UMKM.

Ia menegaskan bahwa pemerintah ingin mendorong kegiatan produksi dilakukan di dalam negeri agar dampak ekonomi yang dihasilkan lebih luas. Namun, banjirnya produk impor murah menyebabkan minat dan kemampuan memproduksi barang secara lokal menjadi semakin terbatas.

“”Harapan kita justru ingin mendorong proses produksi itu di dalam negeri supaya multiplier effect ekonomi lebih besar. Dengan maraknya produk-produk barang impor yang masuk dalam hal ini barang-barang China yang masuk ke Indonesia itu menyebabkan akhirnya kecenderungan kita untuk memproduksi barang dalam negeri menjadi susah,” ujar Maman di Kementerian Koperasi, Jakarta Selatan, Selasa (23/12/2025).

Baca juga; Begini Cara Kajari HSU Peras Kepala Dinas, Berikut Rincian Masuk Duit Haram

Untuk mengatasi hal ini, pihaknya sedang berkoordinasi intens dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Maman mengusulkan agar ada aturan main baru dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) terkait harga jual produk impor. Usulan ini bertujuan agar produk impor tidak lagi dijual dengan harga yang terlampau murah.

Kita lagi sedang membicarakan, mengusulkan ke Kementerian Perdagangan untuk mendorong di Permendag agar harga, jadi nanti kita punya harga acuan batas minimum penjualan,” imbuh Maman.

Maman menyebutkan aturan harga batas ini tidak akan berlaku untuk semua barang impor. Saat ini, Kementerian UMKM mengkaji 10 produk prioritas yang paling berdampak langsung pada keberlangsungan UMKM.

Baca juga ; Sebanyak 3.474 rumah Warga Aceh Utara Hilang Tak Berbekas Diterjang Banjir Bandang, 6.234 Rusak Berat

“Enggak (semua produk), tapi memang kita akan buat list kurang lebih ada 10 produk yang menurut kita, yang sedang kita studi dulu, yang bisa memiliki implikasi terhadap UMKM. Jadi beberapa produk-produk yang memang lagi kita list tuh,” terang Maman.

Selain mengatur harga, Maman menekankan perlindungan UMKM harus dimulai dari hulu. Ia menegaskan pintu masuk barang impor harus dibatasi agar UMKM punya ruang untuk kompetitif.

“Hulunya harus ditutup dulu, harus dibatasi. Kami bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Keuangan berkomitmen melakukan proteksi dan perlindungan terhadap UMKM kita,” jelasnya.[]

Sumber detikfinance

ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *