BANDA ACEH — Ketidakhadiran Ketua Dewan Perwakilan Daerah Aceh (DPRA), Zulfadhli, dalam aksi demonstrasi “Indonesia Gelap” memicu kemarahan para peserta unjuk rasa, Rabu (19/02/2025).

Aksi yang digelar untuk menyuarakan berbagai tuntutan tersebut sempat memanas karena orasi dan aspirasi mahasiswa tidak dapat disampaikan langsung kepada Zulfadhli.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRA akhirnya melakukan video call dengan Zulfadhli untuk menyampaikan tuntutan para mahasiswa.

Melalui panggilan video, Zulfadhli meminta agar tuntutan tersebut disampaikan kepada Ketua Komisi III DPRA, Nurkalis, untuk dibahas lebih lanjut.
“Saat ini ada Ketua Komisi III, silakan sampaikan orasi adik-adik kepada beliau, dan nanti akan kita musyawarahkan lagi,” ujar Zulfadhli.

Zulfadhli menjelaskan bahwa ketidakhadirannya disebabkan oleh keharusan menghadiri pelantikan kepala daerah serentak di Jakarta pada Kamis, 20 Februari 2025.
“Saya mohon maaf tidak bisa hadir karena ada halangan untuk pelantikan serentak besok, dan ini baru saja sampai di Jakarta,” jelasnya.

Ia juga meminta agar para mahasiswa bersabar dan memastikan bahwa tuntutan mereka akan dibawa ke tingkat pusat. “Mohon adik-adik sampaikan saja, kita akan duduk bersama dan menyampaikan ke pusat terkait tuntutan yang adik-adik layangkan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRA, Nurkalis, menyatakan bahwa tuntutan para demonstran akan dibahas secara kelembagaan untuk mencari solusi terbaik.
“Tentu kami berharap tuntutan adik-adik ini tersampaikan. Kita juga berharap bisa bangkit dari keterpurukan,” kata Nurkalis.
Nurkalis menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal proses pembahasan tuntutan tersebut dengan serius.
“Terima kasih semuanya, dan DPRA ini adalah milik kita semua,” ujarnya.
Ia juga berjanji akan memberikan jawaban resmi setelah pembahasan selesai dilakukan.
“Insya Allah setelah pulang ketua kita jawab, minggu depan kita akan sampaikan keputusannya kepada adek-adek semua,” tutupnya.
Aksi damai tersebut akhirnya berakhir dengan suasana khidmat. Para peserta menyanyikan lagu-lagu perjuangan seperti “Tanah Airku” dan “Mars Aceh” sambil menggepalkan tangan dan mengibarkan bendera himpunan mahasiswa dari masing-masing fakultas. Setelah itu, para mahasiswa membubarkan diri dengan berjalan kaki menuju jalan utama.
Aksi “Indonesia Gelap” ini menjadi sorotan publik, terutama terkait respons dan komitmen DPRA dalam menindaklanjuti tuntutan yang diajukan oleh para mahasiswa.

