JAKARTA – Socrates, filsuf besar dari Yunani kuno, telah meninggalkan warisan pemikiran yang tak lekang oleh waktu. Salah satu kutipan terkenalnya yang sangat relevan hingga sekarang adalah: “Prefer knowledge to wealth, for the one is transitory, the other perpetual.” Dalam bahasa Indonesia, ini berarti: “Pilihlah pengetahuan daripada kekayaan, karena kekayaan bersifat sementara, sedangkan pengetahuan abadi.”
Seperti dilansir Viva.co.id, kutipan ini mengajarkan kita untuk menempatkan pengetahuan sebagai prioritas utama dalam hidup dibandingkan dengan kekayaan materi.
Kekayaan, walaupun sangat diidam-idamkan oleh banyak orang, pada dasarnya adalah sesuatu yang sifatnya sementara dan bisa hilang kapan saja. Sebaliknya, pengetahuan yang kita miliki adalah aset yang terus berkembang dan abadi sepanjang hidup, bahkan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang berlomba-lomba mengumpulkan harta benda, karena merasa itu adalah ukuran kesuksesan. Namun, kekayaan materi bisa saja lenyap akibat berbagai faktor seperti bencana, kemiskinan, atau perubahan ekonomi yang tidak terduga.
Kekayaan juga tidak menjamin kebahagiaan atau ketenangan batin.
Misalnya, seseorang bisa menjadi sangat kaya, tapi jika tidak memiliki pengetahuan atau kebijaksanaan, dia mungkin akan salah mengambil keputusan yang justru merugikan dirinya sendiri atau orang lain.
Pengetahuan Sebagai Kekayaan Abadi
Pengetahuan, berbeda dengan kekayaan materi, tidak akan habis dipakai. Justru semakin digunakan, pengetahuan akan semakin bertambah dan memberi manfaat yang luas. Pengetahuan membuka pintu bagi kemajuan pribadi, inovasi, dan pemahaman dunia yang lebih baik. Contohnya, seseorang yang memiliki pendidikan dan wawasan luas akan mampu menghadapi berbagai tantangan hidup dengan lebih bijaksana dan mandiri.
Selain itu, pengetahuan juga dapat diwariskan, baik melalui ajaran, tulisan, maupun karya yang memberi manfaat bagi banyak orang.
Relevansi Kutipan Socrates di Era Modern Di zaman sekarang, meskipun kekayaan materi masih menjadi kebutuhan, pengetahuan justru menjadi modal utama untuk bertahan dan berkembang. Dengan perkembangan teknologi dan informasi, mereka yang memiliki pengetahuan luas dan keterampilan yang baik akan lebih mampu menyesuaikan diri dan meraih kesuksesan jangka panjang.
Selain itu, investasi dalam pendidikan dan pengembangan diri jauh lebih berharga daripada sekadar mengejar kekayaan materi yang bisa hilang dengan cepat.
Menyeimbangkan Antara Pengetahuan dan Kekayaan
Meski Socrates menekankan pentingnya pengetahuan dibandingkan kekayaan, bukan berarti kekayaan tidak penting sama sekali. Kekayaan materi bisa menjadi sarana untuk memperoleh pengetahuan, misalnya melalui akses pendidikan, buku, dan pengalaman belajar.
Namun, yang perlu diingat adalah jangan sampai kekayaan menjadi tujuan utama yang mengaburkan nilai-nilai kehidupan yang lebih mendalam, seperti belajar, bertumbuh, dan berkontribusi pada kebaikan bersama.
Kutipan Socrates mengingatkan kita bahwa pengetahuan adalah harta yang jauh lebih berharga daripada kekayaan materi. Kekayaan bisa datang dan pergi, sementara pengetahuan adalah modal abadi yang dapat memperkaya jiwa dan membuka jalan untuk kehidupan yang lebih baik dan bermakna. Dengan mengutamakan pengetahuan, kita tidak hanya membangun diri sendiri tetapi juga memberi manfaat bagi orang lain dan generasi mendatang.
Sebaliknya, mengejar kekayaan tanpa pengetahuan bisa membawa kesia-siaan dan ketidakbahagiaan.[]
