KOTA JANTHO – Penanews.co.id – Dusun Pola
Permai adalah satu dusun di desa Lamhasan Kecamatan Peukan Bada Aceh Besar, didiami oleh 150 KK, terletak di jalan Kabupaten yakni Jalan Ateung Tuha dari simpang Jeumpet Ajun menuju Kantor Camat Peukan Bada sudah puluhan tahun setiap turun hujan direndam banjir.
Dari pantauan Penanews.co.id, ketika hujan menghuyur walaupun tidak deras seperti yang terjadi sejak Selasa (25/11/2025) malam hingga Rabu (26/11/2025), dimana semua air hujan tidak bisa mengalir ke hulu yakni parit di jalan Ateung Tuha.
Konon lagi hujan deras yang terjadi sejak Selasa malam hingga Rabu (26/11/2025), genangan air hingga selutut di Komplek Dusun Pola Permai tersebut, diperparah lagi dengan suasana padam listrik yang terjadi sepanjang hari hingga malam.
Kepala Dusun Pola Permai, H. Zulkarnein ketika ditanya penanews.co.id Rabu (26/11/2025) malam menyebutkan, tergenangnya air hujan di dusun tersebut walaupun hujannya intensitas rendah, mencapai hampir selutut orang dewasa, musibah ini bukan baru pertama tadi sudah puluhan tahun tanpa penanganan
“Apalagi intensitas tinggi seperti terjadi hari ini, hampir sama penderitaannya dirasakan warga saya, hingga kerumah masuk air banjir itu, belum lagi jika ada Kenderaan orang luar dusun yang melalui jalan Komplek, menyebabkan seperti gelombang air laut masuk kerumah warga,”sebut Zulkarnen dengan nada sedih akan nasib warganya.
Lambatnya air mengalir ke hilir atau ke parit di jalan Ateung Tuha, menurut Kepala Dusun Zulkarnein, karena tersumbatnya bibir parit.
“Seharusnya, pemerintah kabupaten Aceh Besar menyingkapi penderitaan warganya, seperti bibir parit dan parit di jalan Ateung Tuha harus dibersihkan secara berkala, dan kondisi saat ini memang tidak dibersihkan sama sekali. Pemerintah Kabupaten Aceh Besar kan wilayahnya bukan hanya wilayah tunong (timur-red) kami di wilayah barat pesisir ini juga harus diperhatikan, karena kami kan juga warganya,“ pungkasnya.
Pantauan penanews.co.id hingga Rabu (26/11/2025) malam, air masih tergenang dan terus naik mengalir ke atas dan bukannya menuju parit di jalan Ateung Tuha Peukan Bada, dan hujan masih turun meskipun intensitas rendah.[]





