KEDIRI – Warga Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jumat (13/12/2024) sekitar pukul 10.00 WIB dihebohkan dengan penemuan satu keluarga lemas tergeletak di dalam rumah dan satu anaknya meninggal dunia.
Sekeluarga tersebut berjumlah 4 orang yang terdiri dari ayah, ibu dan dua anak. Tiga orang nyawanya selamat, sementara anak bungsu yang masih balita meninggal.
Polisi mengungkapkan bahwa 4 korban tersebut motifnya adalah percobaan bunuh diri yang disebabkan oleh tekanan finansial akibat utang pinjaman online (pinjol) senilai Rp 15 juta.
Ibu dari keluarga tersebut, berinisial M, dilaporkan tidak mampu menahan beban dari penagihan yang terus menerus diterimanya.
Menurut Kasatreskrim Polres Kediri AKP Fauzy Prataman, perempuan berinisial M merasa tertekan karena sering menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal, yang berisi ancaman dan penagihan utang. Tekanan tersebut membuatnya kebingungan.
“Untuk percobaan bunuh diri sekeluarga ini karena si M, perempuan merasa tertekan. Karena si perempuan ini memiliki utang pinjol. Tertekannya M ini karena sering mendapatkan telepon dari nomor yang tidak dikenal. Atas telepon tersebut membuat si perempuan tersebut kebingungan dan bercerita ke suaminya berinisial D,” ujar AKP Fauzy Pratama, lansir detikJatim, Sabtu (14/12/2024).
Fauzi menambahkan aplikasi pinjol tersebut sudah dihapus oleh M. Namun ia tetap diteror untuk mengembalikan utang.
“Untuk akun pinjaman online ini sudah dihapus dan lupa (nama aplikasinya). Tetapi selalu dihubungi oleh nomor telepon yang dikenal menagih utang. Sedangkan suami dan sang istri meminta pertolongan ke kerabatnya tidak ada yang bisa membantu dan akhirnya melakukan percobaan bunuh diri dengan minum racun bersama,” jelas Fauzy.
M memutuskan membeli racun karena semakin tertekan tak mendapatkan pertolongan dari kerabatnya. M membeli obat tikus jenis timex.
“Racun tikus jenis timex ini sering biasa digunakan untuk di sawah meracuni tikus. Racun tikus ini dicampur dengan susu dan diminum bersama-sama,” kata Fauzy.
Fauzy menambahkan untuk kondisi si istri dan suaminya saat ini keadaannya semakin membaik dan mendapatkan perawatan intensif di RS SLG Kediri.
Sedangkan kondisi anak pertama yang berinisial MDNP (8) juga sudah semakin membaik dan saat ini diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit dan dirawat oleh kerabatnya.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.