UNHCR Desak Indonesia Selamatkan Ratusan Pengungsi Rohingya di Perairan Aceh Selatan

by
Sejumlah pengungsi etnis Rohingya beristirahat di dalam kapal yang mesinnya mati di perairan Desa Padang Bakau, Kecamatan Labuhan Haji, Aceh Selatan, Aceh, Senin (21/10/2024). Sebanyak 151 orang imigran etnis Rohingya yang terdiri dari 59 anak-anak, 79 wanita dan 13 laki-laki dewasa tersebut masih berada di dalam kapal dan terombang-ambing di perairan itu untuk menanti kepastian penanganan dari Pemprov Aceh dan pemerintah pusat. | Foto Antara/Syifa Yulinnas/foc.

BANDA ACEH — UNHCR atau Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa, meminta Pemerintah Indonesia menyelamatkan sebuah kapal motor yang mrngangkut pengungsi etnis Rohingya yang kini terombang-ambing di perairan Kabupaten Aceh Selatan.

Protection Associate UNHCR Indonesia, Faisal Rahman, dalam keterangan kepada wartawan menyngatakan, kapal tersebut berisi lebih dari 100 pengungsi etnis Rohingya, terdiri dari perempuan anak-anak dan pria dewasa.
Melansir kantor berita AFP pihaknya UNHCR meminta pihak berwenang di Indonesia untuk menyelematkan pengungsi tersebut.

“UNHCR mendesak pihak berwenang untuk memastikan penyelamatan di laut dan pendaratan yang aman bagi kelompok yang putus asa ini,” kata Faisal Rahman, kepada kantor berita AFP

Berdasarkan keterangan yang berhasil di himpun Penanews.co.id, sebenarnya Kapal motor pengangkut prngungsi etnis Rohingya itu telah berada lebih kurang sekitar 4 mil atau 6 km di lepas pantai provinsi Aceh, namun pada Senin (21/10/2024), sebuah kapal bantuan menariknya ke jarak 1 mil.

Sejumlah pengungsi etnis Rohingya beristirahat di dalam kapal yang mesinnya mati di perairan Desa Padang Bakau, Kecamatan Labuhan Haji, Aceh Selatan, Aceh, Senin (21/10/2024). Sebanyak 151 orang imigran etnis Rohingya yang terdiri dari 59 anak-anak, 79 wanita dan 13 laki-laki dewasa tersebut masih berada di dalam kapal dan terombang-ambing di perairan itu untuk menanti kepastian penanganan dari Pemprov Aceh dan pemerintah pusat. | Foto Antara /Syifa Yulinnas/foc.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Sekitar 150 warga etnis Rohingya ditemukan terombang-ambing dalam kapal yang terletak sekitar 4 mil dari pelabuhan Labuhan Haji, Aceh Selatan. Hingga saat ini, mereka belum diizinkan untuk mendarat akibat penolakan dari masyarakat setempat.

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto, menjelaskan untuk mengindari konflik warga dengan Rohingya belum dapat membawa mereka ke daratan.

“Tidak bisa ke daratan karena masyarakat setempat masih menolak. Untuk menghindari konflik antara etnis Rohingya dan para warga yang ada di daerah daratan, kita pihak kepolisian baik Polres maupun Polsek melakukan pengamanan,” ungkao Joko kepada wartawan, Selasa (22/10/2024).

Polisi dan pemerintah setempat telah menyalurkan logistik kepada warga Rohingya di kapal. Saat ini, mereka juga berkoordinasi dengan organisasi terkait seperti IOM, UNHCR, dan Basarnas untuk penanganan lebih lanjut.

Baca Juga:  Kadinsos Aceh, Dr. Muslem Dukung Penuh Musyawarah Kapesos

Sementara itu, enam warga Rohingya yang membutuhkan perawatan medis telah dievakuasi ke rumah sakit di Aceh Selatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *