MAKASSAR — Penanews.co.id — Petugas sortir lipat (sorlip) logistik Pemilu 2024 menggeruduk kantor KPU Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Gegara upah tak kunjung cair setelah beberapa kali didatangin.
Batas kesabaran sudah habis, mereka menuntut agar upah mereka segera dicairkan.
“Iya. Saya sudah tiga kali datang di situ (untuk menagih upah sorlip ke KPU Makassar),” ujar salah seorang petugas sorlip, Asdanur dilansir detikSulsel, Sabtu (10/2/2024).
Asdanur mengatakan petugas sorlip menggeruduk kantor KPU Makassar pada Jumat (9/2). Dia menyebut para petugas sorlip kesal karena belum ada kejelasan dari KPU terkait upah mereka.
Asdanur mengatakan setiap petugas sorlip diberikan upah sesuai jumlah surat suara yang mereka lipat. Dia tak menyebutkan secara rinci berapa upah yang harus ia terima.
“Dia dihitung per dus. Kalau saya jatahku itu… berapa ya. Saya tidak terlalu banyak. Cuma 4 (dos). Satu dus kan dibagi. Satu dus Rp 200 ribu. Satu dos itu ada sekitar… kan satu ikat itu ada 100 lembar. Satu ikat ada 5 petugas sorlip. Ini kan belum cair. Kita nda tahu (kenapa belum cair),” tuturnya.
Asdanur mengatakan setiap petugas sorlip diberikan upah sesuai jumlah surat suara yang mereka lipat. Dia tak menyebutkan secara rinci berapa upah yang harus ia terima.”Dia dihitung per dus. Kalau saya jatahku itu… berapa ya. Saya tidak terlalu banyak. Cuma 4 (dos). Satu dus kan dibagi. Satu dus Rp 200 ribu. Satu dos itu ada sekitar… kan satu ikat itu ada 100 lembar. Satu ikat ada 5 petugas sorlip. Ini kan belum cair. Kita nda tahu (kenapa belum cair),” tuturnya.
“Waktu tanggal 8 disuruh kumpul pagi. Jam 8 lah sudah di KPU. Kemarin tanggal 9, disuruh lagi datang sudah salat zuhur. Saya datang lagi ke sana. Kalau saya datang kemarin sore. Tapi ada juga yang datang dari pagi sampai sore. Jadi 3 kali berturut-turut orang ke sana,” bebernya.
Saat datang terakhir kali, Asdanur menyebut KPU Makassar berjanji akan menyampaikan informasi lebih lanjut terkait pencairan upah petugas sorlip. Namun, Asdanur merasa pihaknya hanya dijanji-janji belaka.
“Tapi di situ dibilang belum (cair). Nanti lagi diinfo. Nah, kapan? Kalau tanggal 12 hari Senin, sudah tidak mungkin dibagikan honornya pekerja sorlip. Kan sudah mau mi memilih. Jadi dijanji-janji terus. Kan tidak mungkin orang itu datang kalau tidak ada informasi dari KPU,” ungkapnya.
“Yang mengamuk itu mungkin yang banyak (upahnya). Nda ada pi (info pencairan dari KPU Makassar). Kita menunggu lagi nda tahu sampai kapan,” sambung Asdanur.
Sementara itu, salah satu pejabat di KPU Makassar mengaku tak tahu-menahu terkait insiden petugas sorlip yang menggeruduk kantornya. Dia menyebut baru mengetahui hal tersebut.
“Saya juga baru tahu itu. Karena kita ada rakor kemarin di Hotel Remcy. Sampai magrib di sana,” katanya saat dikonfirmasi terpisah.
Dia menyebut terkait upah para petugas sorlip berada di luar kewenangannya. Dia mengatakan urusan upah petugas sorlip ditangani oleh pihak sekretariat KPU Makassar.
“Kita nda mengerti soal tenaga sorlip. Karena kan sekretariat itu yang anu (urus). Kan masih baru ki kita sekarang. Sementara tahapan pemilu sudah dimulai sejak kami belum masuk. Yang urus langsung itu orang sekretariat,” bebernya.[°]
Baca juga; TNI AL Angkut Logistik Pemilu ke Wilayah Terdepan Terpencil di Maluku
Baca juga; 27 Jam Nakhoda dan Awak Kapal disandera di Perairan Kalsel, begini Kronologinya
Baca juga; Gunung Merapi Sabtu Sore Kembali Keluarkan Awan Panas Guguran”
Baca juga; Mahfud MD Minta Pemilih Tak Tergiring Hasil Survei
Baca juga; Pria di Sergai ditemukan Kritis diduga Usai Bunuh Istri Pakai Kapak