Jakarta, penanews.co.id – Dai nasional sekaligus founder dari Fahmu Institute, Ustadz Fahmi Salim menjelaskan pegunungan di wilayah Makkah yang belakangan ini viral di media sosial. Pegunungan di Makkah berubah menjadi hijau. Gunung yang awalnya tandus kini dipenuhi dengan rumput.
Dengan adanya fenomena ini, warganet ada yang mengaitkan dengan hari kiamat. Ada hadits yang menyebutkan tanah Arab yang menghijau adalah salah satu tanda hari kiamat.
“Hari kiamat tidak berlaku sehingga tanah Arab menjadi subur makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai,” (HR Muslim).
Menurut Ustadz Fahmi, hadits tersebut merupakan hadits yang shahih. “Hadits Shohih Muslim insya Allah terjamin keshahihannya bahwa tanda munculnya hari kiamat adalah negeri Arab menghijau dan mengalir sungai-sungai,” ujarnya kepada Republika.co.id melalui pesan Whatsapp, Selasa (10/1/2023).
Jebolan Universitas Al-Azhar Mesir ini menjelaskan fenomena tersebut terjadi setiap tahun saat musim dingin, curah hujan cukup intens dan bahkan turun salju. Namun, menurut dia, fenomena alam itu hanya musiman dan tidak permanen.
“Hanya menghijau sedikit tipis saat musim dingin. Jika sudah berganti musim cuaca maka gurun pasir dan gunung-gunung batu Makkah ya kembali kering dan gersang,” ucapnya.
Karena fenomena pegunungan Makkah yang terjadi sekarang ini tidak permanen, kata dia, maka hal itu tidak memenuhi syarat untuk disebut sebagai tanda-tanda Hari Kiamat. “Jadi syarat pertama belum terpenuhi, yaitu negeri Arab menghijau secara permanen,” katanya.
Menurut dia, fenomena hijaunya pegunungan Makkah tersebut juga tidak memenuhi syarat yang kedua, yaitu munculnya aliran sungai-sungai yang baru.
“Kesimpulannya, kiamat masih jauh dan tidak identik dengan fenomena alam di Saudi pada musim dingin. Bukan berarti kita boleh lega santai seolah kita boleh bebas melakukan apa saja dan tidak bertobat kepada Allah,” kata Ustadz Fahmi.